Zaman Praaksara adalah zaman dimana manusia belum mengenal tulisan. Zaman ini dikenal juga sebagia zaman nirleka. Zaman dimana manusia masih menggunakan Bahasa isyarat dalam berkomunikasi. Sselain zaman pra aksara ada juga zaman batu. Kenapa zaman batu? Karena pada masa manusia purba hidup yang dihasilkan adalah alat-alatnya menggunakan batu. Zaman batu dibagi menjadi beberapa zaman menurut hasil kebudayaannya
1. Paleolitihikum (zaman batu tua)
Paleolithikum merupakan zaman batu tua dimana zaman ini manusia kehidupannya dalam mencari makannya manusia masih bergantung dengan alam. Jika bahan makan sudah semakin sedikit maka manusia akan berburu mencari makan. Dan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang selalu berpindah maka manusia purba juga harus ikut berpindah- pindah tempat tinggalnya (nomaden)
2. Mesolithikum (zaman batu tengah)
Mesolithikum merupakan zaman batu tengah dimana zaman ini bercirikan sudah lebih baik dari zaman batu tua, dalam memenuhi kebutuhan hidupnya manusia sudah mengenal sistem perladangan berhuma dimana manusia pada zaman ini sudah fasih menanam tanaman namun belum mampu mendaur-ulang tanah untuk kembali di tanami. pada zaman ini manusia juga sudah mengenal tempat tinggal walau hanya sementara (semi sedenter). Mereka banyak hidup di gua-gua.
3. Neolithikum (zaman batu muda)
Neolithikum merupakan zaman batu muda yang bercirikan zaman ini lebih baik lagi kehidupannya. Pada zaman ini manusia sudah mengenal tempat tinggal sudah fasih membuat rumah – rumah panggung, sudah mengenal system yang disebut desa. Sudah mengenal system berladang yang baik yang dinamakan slash and burn (system perladanagan tebang dan bakar). Pada zaman ini sudah mengenal ketua kelompok yang dinamakan primus interpares. Dalam pemilihan ketua kelompok biasanya dipilih berdasarkan yang lebih kuat.
4. Megalithikum (zaman batu besar)
Megalithikum merupakan zaman batu besar dimana zaman ini bercrikan atau dikhususkan dan dikaitkan untuk masalah kepercayaan. Zaman ini dicirikan tentang adanya arca hewan untuk sesembahan yang mengartikan bahwa manusia telah mengenal system kepercayaan totemisme (kepercayaan bahwa menyembah hewan tertentu atau memelihara hewan tertentu dapat membawa hidup yang baik dan dijauhkan dari marabahaya). Selain itu pada zaman ini terdapat dolmen (meja sesaji) yang diartikan manusia sudah mengenal system kepercayaan animisme (kepercayaan bahwa setiap temapt memiliki penunggu atau terdapat roh nenek moyang), terdapat juga punden berundak (tempat ritual untuk memanjatkan doa) mereka percaya bahwa semakin tinggi tempat mereka berdoa maka semakin terkabul doa mereka. Terdapat juga sarkogakus dan waruga yang berfungsi untuk tempat persemayaman terakhir untuk manusia pada zaman batu. Dan menhir (tugu batu).