Percayakah anda kalau Prince Vlad III yang lebih dikenal sebagai Vlad the impaler atau Count Dracula, yes the Dracula adalah pahlawan bagi bangsanya? dan ini bukan sekedar karangan karena pengaruh film terbaru yakni dracula the untold stories lho ya..
Potret sang pangeran dengan efek modern |
Pangeran Vlad Ke-3
Pangeran Vlad ke 3 adalah sosok nyata dalam sejarah yang bahkan tanpa kekuatan super atau sihir sekalipun mampu menahan serbuan kerajaan tetangganya yakni Ottoman yang jauh lebih besar. mirip dengan bagaimana 300 orang Sparta untuk beberapa waktu berhasil melawan pasukan Persia yang berkekuatan hampir seribu kali lipat.
Tidak dengan berubah menjadi monster, Vlad melakukannya dengan penggunaan taktik perang psikologis yang luar biasa brutal, di luar kewajaran dan sangat tidak manusiawi. dengan mempertontonkan siksaan terhadap tawanan yang dibiarkan mati dengan cara impaled (ditusuk batang kayu) di luar pintu kota atau tempat strategis lainnya sebagai peringatan bagi penyerang yang masuk ke wilayahnya.
Tontonan keji tersebut begitu memuakkan bahkan bagi prajurit Ottoman yang sudah kenyang perang sekalipun dan sering terlibat pembantaian di kota-kota yang mereka kuasai. sedemikian mengerikan sehingga para veteran sekalipun dibuat pucat dan mual melihatnya. karenanya jalannya perang menjadi tersendat dan terputus karena pemimpin militer banyak yang terganggu pikirannya dan harus beristirahat atau pulang.
Gambaran tentang impalement yang dipertontonkan Vlad kepada musuhnya |
Ditambah lagi dengan beredarnya gosip-gosip liar diantara pasukan Ottoman dan sekutu mereka tentang lawan mereka yang diceritakan mampu berkomunikasi dengan hewan liar. sehingga bisa memerintahkan hewas buas untuk memburu para prajurit yang masuk ke dalam hutan atau meracuni tempat air mereka di waktu malam.
Pasukan Ottoman Kalang Kabut
Faktanya memang pasukan Ottoman tidak terbiasa berperang di hutan lebat dan pegunungan tinggi. sedangkan Vlad dan pasukannya sangat menguasai medan yang merupakan rumah mereka sendiri. jalur logistik pasukan Ottoman yang memanjang sedemikian rupa di jalan pegunungan dengan kawalan yang kurang menjadi incaran yang empuk.
Melalui jalur setapak yang tersembunyi atau dengan memanjat tebing curam, pasukan Vlad tampak muncul dari tempat-tempat yang tidak terduga sehingga mengejutkan pihak Ottoman. pada serangan kejutan ini sang pangeran juga tidak menyia-nyiakan kesempatan dengan menggunakan berbagai trik seperti melepas hewan liar dan membuat suara-suara menakutkan agar lawan semakin panik dan tidak mampu memberikan perlawanan yang teroganisir.
Kastil, pengunungan dan hutan lebat yang sulit dijangkau oleh bangsa asing |
Cara ini sedemikian efektif sehingga pasukan Ottoman menjadi semakin percaya dengan takhyul bahwa mereka sedang bertempur dengan makhluk jejadian, black magic atau monster yang bisa berubah wujud. moral pasukan Ottoman pun jatuh pada titik terendah walaupun disiplin terus digalakkan dengan hukuman mati bagi para perwira dan prajurit yang menolak bertempur.
Padahal cara-cara yang digunakan oleh pasukan Vlad disebabkan oleh kecilnya jumlah pasukan yang ia miliki dibandingkan dengan Ottoman. perbedaan ini membuatnya tidak mungkin memberikan perlawanan secara terbuka dan berhadap-hadapan. selain itu kebanyakan pasukannya merupakan prajurit bayaran yang tentunya tidak mau mati konyol apabila berhadapan langsung dengan Ottoman.
Faktor lain yang juga menjadi pertimbangan adalah dukungan yang diterima Vlad sebagai penguasa baru di wilayahnya. walaupun disukai oleh rakyatnya tetapi reformasinya yang pro rakyat membuat kaum bangsawan tidak menyukainya. hal tersebut menjadikan perang frontal sangat berbahaya, bisa-bisa malah dikudeta oleh para bangsawan selagi ia bertempur.
Demikian juga saudara kandung sang pangeran justru bekerja di pihak Ottoman dan berperang melawan dirinya.
“Lho, Vlad yang Count Dracula itu punya adik yang bekerja untuk Ottoman?” Sangat ironis sekali ya, ketika sang kakak melawan Ottoman, si adik malah membela Ottoman.
Lukisan sang pangeran menerima utusan dari Ottoman |
Memang begitu adanya. hal itu terjadi karena di masa lalu baik Vlad maupun saudaranya menjadi tawanan sultan Ottoman secara tidak sengaja ketika berkunjung karena kesalahan ayahnya. disana mereka diberikan pendidikan yang layak sebagai seorang pembesar tetapi tidak diperbolehkan pulang. kejadian ini membuat keduanya fasih berbahasa turki dan menguasai seni sastra, literatur, dan agama.
Saudaranya memilih mengabdi kepada sultan. sedangkan Vlad menolak tawaran tersebut dan disinyalir mengalami banyak siksaan sehingga mengembangkan sifatnya menjadi sedemikian sadis di kemudian hari. Vlad akhirnya nekad melarikan diri ke negaranya setelah mengetahui bahwa ayah dan pamannya dibunuh diam-diam oleh Ottoman untuk diambil wilayahnya.
Dalam perang pengalaman hidup dan pengetahuan tentang budaya turki digunakan secara maksimal oleh Vlad. ia beberapa kali menyamar sebagai seorang saudagar atau bangsawan turki yang sedang dalam perjalanan dan membutuhkan perlindungan. penyamarannya sangat meyakinkan karena fasih berbahasa turki serta mengetahui tata krama khas mereka. hal ini membuat rombongannya bisa diterima masuk ke dalam perkemahan pasukan Ottoman.
Selanjutnya pada siang hari mereka akan menyebar gosip menakutkan tentang sosok “Vlad” di kalangan prajurit dan perwira Ottoman. sedangkan pada malam hari mereka akan membuat kekacauan besar yang dikoordinasikan dengan serangan dari luar. dalam kekacauan dan kepanikan karena musuh tampak berada di mana-mana pasukan Ottoman tidak mampu bertahan secara efektif dan menjadi korban pasukan Vlad yang sebenarnya jauh lebih kecil.
Kampanye hitam oleh kerajaan lain tentang sosok Vlad sebagai seorang penguasa yang keji |
Kisah Seorang Vlad
Walaupun sukses secara militer dan berjasa bagi penduduk di wilayahnya, sosok Vlad tetap dilihat sebagai monster yang kejam. sampai akhirnya berkembang menjadi Dracula seperti yang kita kenal di masa modern. hal ini terjadi sebab kisah kepahlawanan sang pangeran yang terjadi di Balkan atau eropa timur tidak diketahui oleh publik eropa barat. justru ada semacam sensor informasi dan kampanye hitam yang diarahkan kepadanya karena alasan politik.
Tanpa adanya informasi yang lengkap maka publik eropa barat cenderung menilai Vlad dari sisi kekejamannya saja tanpa melihat konteks maupun situasi yang memaksanya. usaha untuk menjelekkan sang pangeran terjadi sebab apabila dibiarkan maka ia akan menjadi seorang pahlawan rakyat eropa. hal ini akan membuat raja-raja lain terlihat buruk karena tidak berusaha membantu pasukan Vlad yang sesama bangsa eropa dari serbuan Ottoman.
Padahal wilayah Vlad setelah kejatuhan Konstantinopel merupakan pintu pertahanan eropa terakhir. apabila jatuh maka pasukan Ottoman bisa keluar masuk wilayah daratan eropa dengan bebas dan sulit dibendung. dalam kondisi seperti ini justru beberapa kerajaan besar eropa sibuk berperang sendiri untuk kepentingan egois masing-masing.
Makam Vlad III yang dijadikan biara sebagai penghormatan |
Kampanye gelap itu sedemikian kuat sehingga Vatican yang pada masa hidupnya menjagokan Vlad sebagai champion dan pelindung pada akhirnya turut serta membuat image-nya bagaikan monster. banyak lukisan dan karya seni lain yang dibuat kemudian menempatkan sosok bermuka mirip Vlad sebagai tokoh jahat.
Hanya negara-negara dari eropa timur dan russia yang mengetahui kebenaran kisahnya sehingga melihat sosok Vlad dalam kacamata yang positif. sejarah sendiri mencatat bahwa sang pangeran adalah seorang penguasa yang kapabel baik dalam urusan sipil maupun militer.
Ia menempatkan tokoh berkemampuan baik pada posisi tinggi di pemerintahannya sehingga dapat menjalankan berbagai reformasi demi kepentingan rakyat banyak. para tamu asing yang berkunjung juga menyebutkan Vlad sebagai tuan rumah yang baik. tampak image bahwa ia adalah seorang penguasa yang ramah, berwawasan luas, dan bijak dengan kebijakan yang pro terhadap rakyat kecil.