Unsur kebahasaan teks prosedural dalam bahasa Indonesia. seringkali kita melakukan sesuatu kegiatan yang biasanya kita selalu diminta memperhatikan langkah-langkah dan petunjuk melakukannya.
Misalnya ingin memasak nasi dengan penanak listrik atau rice cooker. Jika kita ingin memasak nasi dengan alat tersebut maka harus pahami dulu langkah-langkahnya agar nasi yang dimasak matang dengan sempurna dan enak dikonsumsi.
Materi ini merupakan materi lanjutan dari teks prosedural, yang akan dibahas pada kali ini adalah unsur kebahasaannya. Lalu apa saja unsur-unsur kebahasaan dalam teks prosedural?
Tapi sebelumnya sedikit akan kita singgung materi tentang struktur teks prosedural karena ada keterkaitan dengan unsur kebahasaan teks prosedural yang sedang kita pelajari hari ini. Jadi silakan ikuti saja untuk membaca dari awal hingga akhir.
Teks prosedural dibentuk dan disusun dari ungkapan tentang tujuan, langkah-langkah dan penegasan ulang. Dari kalimat tadi ada tiga poin penting yang dari struktrur dari teks prosedural dalam bahasa Indonesia.
- Tujuan, yaitu pendahuluan atau pengantar topik yang akan dijelaskan dalam teks prosedural.
- Langkah-langkah, yaitu tata cara dan urutan-urutan atau petunjuk yang disarankan kepada para pembaca.
- Penegasan ulang, yaitu teks yang beisi manfaat dan harapan jika tata cara atau urutan-urutan tersebut dilakukan dengan baik dan benar.
Kemudian Kita lanjutkan lagi materi tentang unsur kebahasaan teks prosedural berikut ini.
Pada umumnya setiap teks dalam bahasa Indonesia memiliki ciri-ciri kebahasaan, nah begitu juga dengan teks prosedural. Teks Prosedural memiliki ciri-ciri kebahasaan.
Apa saja ciri-cirinya? Ciri-cirinya adalah:
1. Memakai Kata Kerja
Teks prosedural banyak memakai kata kerja perintah (imperatif). Kata kerja (imperatif) ini dibentuk oleh akhiran (-kan dan -i) dan pertikel -lah. materi bisa di klik di sini
contoh:
gunakan
lepaskan
jauhi
lapisi
berilah
pakailah
dari contoh di atas membuktikan bahwa ciri dari teks prosedural adalah banyak memakai kata kerja yang diakhiri -kan, -i, dan lah.
2. Menggunakan Kata-kata Teknis
Banyak menggunakan kata-kata teknis yang bersangkut paut dengan topik yang ingin dibahas. Kata teknis itu adalah kata yang dipakai atau digunakan untuk suatu bidang tertentu. Misalnya kata “internet” merupakan kata teknis di bidang teknologi telekomunisi
Contohnya yang lain:
agrobisnis
hukum
kilogram
3. Menggunakan Kata Sambung
Banyak menggunakan menggunakan kata sambung dan partikel yang memberi makna penambahan dan penjumlahan
contoh:
dan
di samping
selanjutnya
serta
4. Menggunakan Kalimat Mengajak
Banyak menggunakan kalimat yang mengajak atau persuasif.
Contohnya
Marilah kita selalu memcuci tangan dengan sabun
Belilah buah-buahan yang segar dan manis ini
Gunakan selimut agar tidak kedinginan pada saat tidur di malam hari
5. Terperinci
Apabila berbicara tentang petunjuk atau membahas tentang resep makanan dan petunjuk cara menggunakan alat maka juga harus dibuat ilustrasi yang terperinci tentang benda dan alat yang digunakan, termasuk warna, jumlah, dan ukuran.
Nah dari uraian tersebut ternyata ada 5 (lima) poin yang harus selalu diperhatikan untuk menganalisis unsur kebahasaan teks prosedural. 5 (lima) poin tersebut adalah:
- kata kerja (imperatif)
- pernyataan mengajak (persuasif)
- kata teknis
- kata sambung (konjungsi) penjumlahan
- deskipsi alat atau benda
Demikian materi tentang unsur kebahasaan teks prosedural dalam bahasa Indonesia. semoga dapat menambah pengetahuna dan wawasan serta bermanfaat untuk kita semua. Amin
Lihat Juga
- Kaidah Kebahasaan dalam Teks Ceramah (Kalimat Imperatif)
- Macam-macam Konjungsi atau Kata Sambung dalam Bahasa Indonesia dan Contohnya
- Surat Keterangan Tidak Mampu atau Miskin
- Ceramah: Manfaat dan Perbedaannya dengan Pidato dan Khotbah
- Cara Menulis Surat Lamaran Yang Baik Dan Benar
- Teks Editorial atau Tajuk Rencana: Pengertian, Ciri dan Sifatnya