Dalam perjalanan sejarah Indonesia, kedatangan bangsa-bangsa asing terutama Eropa di Nusantara yang dimulai abad ke-16 ternyata telah membawa sebuah perubahan besar dengan terjadinya suatu masa penjajahan bangsa Barat. Nah, bagaimana proses datangnya bangsa Barat ke Indonesia? Ikuti pembahasannya berikut.
Penjelajahan Bangsa Barat
Di dalam sejarah bangsa-bangsa di dunia dikenal adanya masa penjelajahan samudra. Aktivitas penjelajahan samudra ini dalam rangka untuk menemukan dunia baru. Aktivitas penemuan dunia baru ini tidak terlepas dari motivasi dan keinginannya untuk bertahan hidup, memenuhi kepuasan dan kejayaan dalam kehidupan di dunia.
Bahkan bukan sekedar motivasi, tetapi juga muncul nafsu untuk menguasai dunia baru itu demi memperoleh keuntungan ekonomi dan kejayaan politik. Pertanyaannya adalah daerah mana yang dimaksud dunia baru itu? Yang dimaksud dunia baru waktu itu pada mulanya adalah wilayah atau bagian dunia yang ada di sebelah timur (timurnya Eropa). Wilayah itu sebagai penghasil bahan-bahan yang sangat diperlukan dan digemari oleh bangsa-bangsa Eropa. Bahan-bahan yang dimaksudkan itu adalah rempah-rempah seperti cengkih, lada, dan pala.
Mengapa orang-orang Eropa sangat memerlukan rempah-rempah? Orang-orang Eropa berusaha sekuat tenaga untuk menemukan daerah penghasil rempah-rempah. Rempah-rempah ini menjadi komoditas perdagangan yang sangat laris di Eropa. Rempah-rempah ini sangat diperlukan untuk bumbu masak dan bahan minuman yang dapat menghangatkan badan. Hal ini sangat cocok untuk orang-orang Eropa yang memang tinggal di daerah dingin. Kemudian dari mana asal rempah-rempah itu?
Daerah yang menghasilkan rempah-rempah itu tidak lain adalah Kepulauan Nusantara. Orang-orang Eropa menyebut daerah itu dengan nama Hindia. Orang-orang Eropa berusaha datang ke Kepulauan Nusantara untuk mendapatkan rempah-rempah. Dalam konteks penemuan dunia baru itu kemudian tidak hanya Kepulauan Nusantara, tetapi juga daerah-daerah lain yang ditemukan orang-orang Eropa pada periode penjelajahan samudra, misalnya Amerika dan daerah-daerah lain di Asia.
Perkembangan perjalanan bangsa-bangsa di dunia dipengaruhi dengan semakin ramainya perdagangan melalui Jalur Sutera. Apa itu jalur sutera?Jalur Sutra atau disebut juga dengan the silk road adalah istilah untuk menyebut tentang rute perjalanan yang digunakan oleh para pedagang pada masa lampau, sekitar abad ke-2 Masehi sampai dengan abad ke-16 Masehi.
Jalur tersebut membentang sepanjang tujuh puluh ribu kilometer, yang menghubungkan antara Cina pada masa Dinasti Han dengan daerah lain, seperti Eropa dan Asia Barat. Adapun nama Jalur Sutra diilhami dari komoditas dagang yang populer pada saat itu, yaitu Sutra yang berasal dari Tiongkok(Cina). Jalur Sutra terdiri dari banyak jalur yang bercabang-cabang, dan digunakan untuk perdagangan berbagai komoditi selain sutra seperti gading, tanaman, emas. Secara garis besar terdapat tiga jalur, di utara, tengah dan selatan.
Kehidupan global semakin berkembang dengan maraknya penjelajahan samudera orang-orang Eropa ke dunia Timur. Begitu juga peristiwa kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia, telah ikut meningkatkan kehidupan global. Peristiwa itu dilatarbelakangi oleh peristiwa yang jauh dari Indonesia, misalnya peristiwa jatuhnya Konstantinopel di kawasan Laut Tengah pada tahun 1453.
Serangkaian penemuan di bidang teknologi juga merupakan faktor penting untuk melakukan pelayaran bagi bangsa-bangsa Barat menuju Tanah Hindia/Kepulauan Nusantara. Sementara itu semangat dan dorongan untuk melanjutkan Perang Salib disebut-sebut juga ikut mendorong kedatangan bangsa-bangsa Barat ke Indonesia.
Latar Belakang Masuknya Bangsa Eropa ke Indonesia
Bertahun-tahun lamanya Laut Tengah menjadi pusat perdagangan internasional antara para pedagang dari Barat atau Eropa dan Timur. Salah satu kota pusat perdagangan itu yang terkenal adalah Konstantinopel. Banyak jenis komoditas di pasar Konstantinopel. Misalnya batu mulia, emas dan perak, gading, sutera dan juga yang penting rempah-rempah.
Orang-orang Eropa sangat menyenangi rempah-rempah. Para pedagang dari Barat atau orang-orang Eropa itu mendapatkan rempah-rempah lebih mudah, dan dengan harga lebih murah. Namun, setelah jatuhnya Konstantinopel tahun 1453 ke tangan Turki Usmani, akses bangsa-bangsa Eropa untuk mendapatkan rempah-rempah yang lebih murah di kawasan Laut Tengah menjadi tertutup. Harga rempah-rempah di pasar Eropa melambung sangat tinggi.
Oleh karena itu, mereka berusaha mencari dan menemukan daerah-daerah penghasil rempah-rempah ke timur. Karena sebab ini dimulailah periode penjelajahan untuk menemukan dunia baru. Upaya tersebut juga mendapat dukungan dan partisipasi dari pemerintah dan para ilmuwan.
Berikut ini adalah latar belakang yang mendorong orang-orang Eropa mengadakan penjelajahan samudra pada akhir abad ke-16 yaitu:
- Jatuhnya Kota Konstantinopel (Byzantium) tahun 1453 ke tangan penguasa Turki Usmani dalam Perang Salib pada tahun 1070 sampai dengan tahun 1291 yang menyebabkan tertutupnya jalur perdagangan bagi orang-orang Eropa, dan mengakibatkan tingginya harga rempah-rempah.
- Kisah perjalanan Marco Polo ke dunia Timur, yaitu perjalanan kembalinya Marco Polo dari negara Cina melalui pelayaran atau lautan.
- Penemuan Copernicus yang didukung oleh Galileo yang menyatakan bahwa bumi itu bulat.
- Penemuan kompas (penunjuk arah mata angin).
- Semangat Reconguista, yaitu semangat pembalasan terhadap kekuasaan Islam di mana pun yang dijumpainya.
Dengan berlatar belakang inilah bangsa-bangsa Barat melakukan penjajahan samudra, yang dipelopori oleh Bangsa Spanyol dan Portugis, serta diikuti oleh Belanda, Inggris, Prancis, dan sebagainya.
Awal Masuknya Bangsa Barat di Indonesia
Pada awalnya, kedatangan Bangsa asing di Indonesia bertujuan untuk berdagang rempah-rempah. Namun, kekayaan alam Indonesia yang berlimpah membuat Bangsa asing mengubah tujuan awalnya menjadi ingin menjajah Indonesia. Berikut beberapa tujuan Bangsa Eropa menguasai Indonesia, yaitu:
- Menguasai wilayah strategis di Indonesia guna menjalankan misi perdagangan dan basis militer.
- Mengambil sebanyak-banyaknya kekayaan alam di wilayah tersebut.
- Menguasai perdagangan rempah-rempah langsung dari daerah penghasilnya dengan menerapkan monopili perdagangan.
- Mencampuri urusan politik wilayah tersebut.
Tujuan Penjelajahan Bangsa Barat
Portugis dan Spanyol dapat dikatakan sebagai pelopor petualangan, pelayaran, dan penjelajahan samudra untuk menemukan dunia baru di timur. Portugis juga telah menjadi pembuka jalan menemukan Kepulauan Nusantara sebagai daerah penghasil rempah-rempah. Kemudian menyusul Spanyol, Belanda, dan Inggris.
Tujuan kedatangan mereka ke wilayah timur tidak semata-mata mencari keuntungan melalui perdagangan rempah-rempah, tetapi ada tujuan yang lebih luas yang sering kita kenal dengan sebutan Semangat 3G. Berikut penjelasannya:
- Gold : memburu kekayaan dan keuntungan dengan mencari dan mengumpulkan emas perak dan bahan tambang serta bahan-bahan lain yang sangat berharga.
- Glory : memburu kejayaan, superioritas, dan kekuasaan. Dalam kaitan ini mereka saling bersaing dan ingin berkuasa di dunia baru yang ditemukannya.
- Gospel : menjalankan tugas suci untuk menyebarkan agama. Pada mulanya orang-orang Eropa ingin mencari dan bertemu Prester John yang mereka yakini sebagai Raja Kristen yang berkuasa di Timur.
Mengenai ketiga jenis tujuan: gold, glory, dan gospel itu sebenarnya lebih dimiliki dan digelorakan oleh Portugis dan Spanyol. Namun, dalam praktiknya banyak bangsa-bangsa Eropa yang pada akhirnya mengikuti jejak kedua negara tersebut yakni menggelorakan Semangat 3G. Berikut ini akan dijelaskan penjelajahan samudera bangsa-bangsa Eropa menuju Kepulauan Nusantara.
Tahapan Masuknya Bangsa Barat di Indonesia
Adapun tahap-tahap masuknya kekuasaan bangsa Barat di Indonesia yaitu sebagai berikut:
-
Kekuasaan Bangsa Portugis
Bangsa portugis mengadakan penjelajahan samudra dimulai sejak tahun 1450 Masehi. Tokoh-tokoh penjelajahan samudra Bangsa Portugis adalah sebagai berikut:
- Bartholomeus Diaz (Tahun 1450-1500 Masehi)
Beliau adalah seorang penjelajah Portugis yang berlayar mengelilingi Tanjung Harapan (ujung selatan Afrika) dan diketahui sebagai penjelajah Eropa pertama yang pernah melakukan penjelajahan samudra. Pada tahun 1481, beliau bersama Diogo de Azambuja melakukan ekspedisi di Pantai Emas (Wilayah Ghana). Bartholomeus Diaz adalah seorang ksatria istana kerajaan, kepala penjaga gudang kerajaan dan ahli berlayar dari pasukan perang São Cristóvão (Saint Christopher). Pada tangggal 10 Oktober 1486, Raja John II dari Portugal menunjuk Beliau sebagai kepala ekspedisi untuk berlayar mengelilingi ujung selatan Afrika dengan tujuan mencari rute perdagangan baru menuju ke Asia.
- Vasco Da Gama (Tahun 1469-1524 Masehi)
Vasco da Gama adalah seorang penjelajah berkebangsaan Portugis yang menemukan jalur laut langsung dari Eropa ke Malabar (India) dengan melakukan penjelajahan laut mengelilingi Afrika. Pada saat itu, Ia diberi tugas oleh Raja Manuel I dari Portugal untuk mendapatkan akses Portugis ke pasar komersial di Benua Timur. Beliau memperluas penjelajahan laut dari penjelajah samudera sebelumnya dengan mengelilingi Tanjung Harapan di Afrika pada tahun 1488 yang berpuncak dengan penjelajahanlaut Portugis yang didukung oleh sekolah pelayaran dari Henrique sang Navigator.
Pelayaran Beliau berhasil membangun rute lautan dari Eropa ke India tanpa menggunakan rute kafilah Jalur Sutra (Sebuah rombongan dagang di jalur perdagangan melalui Asia yang menghubungkan antara Timur dan Barat) yang mahal dan tidak aman antara Timur Tengah dan Asia Tengah.Namun, pelayaran ini juga gagal membawa barang-barang yang menarik bagi Bangsa-bangsa di Asia kecil dan India. Rute ini penuh dengan bahaya yaitu hanya 54 dari 170 kelasi dan 2 dari 4 kapal yang kembali ke Portugaldengan selamat pada tahun 1499.meskipun demikian, pelayaran pertama beliau langsung menghasilkan era dominasi Eropa selama ratusan tahun melalui kekuatan laut dan dagang. Selain itu, kolonialisme Portugis menghasilkan kekayaan dan kekuasaan bagi tahta Portugal selama 450 tahun.
- Alfonso d’Albuquerque (Tahun 1453-1515 Masehi)
Alfonso de Albuquerque adalah seorang pelaut Portugis terkenal yang berperan dalam pembentukan Pemerintahan Kolonial Portugis di Asia. Rute penjelajahan samudra yang ditempuh oleh Bangsa Portugis dimulai dari kota Lisabon, menyusuri pantai barat Afrika, semenanjung Harapan, pantai timur Afrika berlayar ke arah timur menuju Calicut (India) pada tahun 1498 Masehi. Vasco da Gama mendirikan kantor dagang di India. Kemudian pada tahun 1511 Alfonso d’Albuquerque menggantikan Vasco da Gama yang berhasil menguasai Selat Malaka. Usai menguasai Selat Malaka, Bangsa Portugis melanjutkan pelayarannya kearah timur menuju Indonesia.
Setelah Portugis menyadari bahwa penghasil rempah-rempah bukanlah Malaka melainkan Maluku. Berdasarkan kenyataan tersebut Portugis berlayar ke Maluku dan berupaya menanamkan pengaruhnya melalui persekutuan dengan Ternate. Atas persetujuan Sultan Ternate, pada tahun 1522 Portugis membangun sebuah benteng di Maluku. Pada awalnya persekutuan itu berjalan dengan baik. Dan akhirnya hubungan tersebut mulai rusak setelah Portugis melakukan kristenisasi terhadap masyarakat Maluku, serta perilaku orang-orang Portugis sendiri dinilai tidak sopan. Akan tetapi karena kekuatan kerajaan Ternate ternyata tidak cukup kuat untuk mengusir orang-orang Portugis. Akibatnya yang terjadi justru Sultan Ternate, (Tabariji) diturunkan dari singgasananya oleh Portugis lalu dibuang ke Goa, India. Sekitar empat puluh tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1575 giliran Portugis yang diusir oleh Kesultanan Ternate yaitu Sultan Baabullah (1570-1583). Dari Ternate orang-orang Portugis pindah ke Tidore dan membangun sebuah benteng di sana.
-
Kekuasaan Bangsa Spanyol
Mulai tahun 1451 Masehi Ratu Isabella memerintah Bangsa Spanyol untuk mengadakan penjelajahan samudra. Tokoh-tokoh penjelajahan samudera Bangsa Spanyol adalah sebagai berikut:
- Christopher Columbus (Tahun 1451-1506 Masehi)
Christopher Columbus adlah seorang penjelajah dan pedagang asal Genoa (Italia) yang menyeberangi Samudera Atlantik dan sampai ke Benua Amerika pada tanggal 12 Oktober 1942. Ia percaya bahwa bumi berbentuk bola kecil. Ia juga menganggap sebuah kapal dapat sampai ke Timur Jauh melalui jalur barat. Columbus merupakan bukan orang Eropa pertama yang sampai di tanah Benua Amerika karena sekarang telah diakui secara meluas bahwa orang-orang Viking dari Eropa Utara telah berkunjung ke Amerika Utara pada abad ke 11 dan mendirikan koloni L’Anse aux Meadows untuk jangka waktu singkat. Terdapat perkiraan bahwa pelayar yang tidak dikenali pernah melawat ke Amerika sebelum Kolumbus dan membekalkannya dengan sumber untuk kejayaannya.
Columbus memperkirakan daerah tersebut belum berpenghuni, jadi Ia berorientasi menjadikan daerah tersebut sebagai perluasan wilayah Spanyol. Semula Columbus disambut dengan ramah oleh suku Indian, tetapi setelah mereka tahu akan niat buruk Columbus datang ke daerah tersebut, Columbus mendapat banyak resistansi dari penduduk setempat.
- Ferdinand Magelhaens (Tahun 1519-1521 Masehi)
Ferdinand Magelhaens dan Juan Sebastian del Cano pada tahun 1519 Masehi dengan menempuh rute yang pernah dilalui oleh Christophorus Columbus. Dan akhirnya Ia sampai di Kepulauan Massava (sekarang Filiphina) pada tahun 1521. Pada saat sampai di Filiphina inilah terjadi pertikaian antara Magelhaens dengan Datuk Lapu-Lapu di Filiphina yang menyebabkan tewasnya Magelhaens. Setelah Ferdinand Magelhaens meninggal dunia, pelayaran dilanjutkan oleh Juan Sebastian del Cano dari Filiphina menuju arah selatan, maka sampailah del Cano di Kepulauan Maluku tahun 1522 Masehi. Kedatangan Bangsa Spanyol di Kepulauan Maluku di sambut baik oleh Sultan Mansur dari Tidore dan diterima sebagai sekutu untuk mengimbangi kekuatan Kesultanan Ternate yang mempunyai sekutu Bangsa Portugis.
Dengan demikian, di Kepulauan Maluku terjadi persaingan dagang antara Bangsa Portugis dengan Bangsa Spanyol. Untuk menghindari persaingan tersebut maka pada tahun 1528 Masehi di Kota Saragosa (Spanyol) diadakan perjanjian. Isi perjanjian tersebut mengatakan bahwa Bangsa Portugis tetap melanjutkan perdagangannya di Kepulauan Maluku. Sedangkan Spanyol melanjutkan kegiatan dagangnya di Kepulauan Massava di Filiphina. Akhirnya, pada tahun 1663 Bangsa Spanyol mundur dari wilayah tersebut karena protes dari pihak Bangsa Portugis sebagai bentuk pelanggaran terhadap Perjanjian Tordesillas.
-
Kekuasaan Bangsa Inggris
Pada masa pemerintahan Ratu Elizabeth I, sekitar tahun 1607 telah terjadi perpindahan penduduk secara besar-besaran dari Inggris ke Amerika Utara. Berikut merupakan orang-orang yang melakukan penjelajahan samudera untuk mencari tempat baru di dunia timur, yaitu:
- Sir Francis Drake (Sekitar tahun 1540 – 1596)
Laksamana Muda Sir Francis Drake adalah seorang pelaut kapal perang, seorang navigator, pahlawan angkatan laut, seorang politikus, dan insyinyur sipil berkebangsaan Inggrispada masa pemerintahan Ratu Elizabeth I. Ia merupakan orang Inggris pertama yang mengelilingi bumi, dari tahun 1577 masehi sampai dengan tahun 1580 masehi. Sepulangnya Ia dilantik oleh Ratu Elizabeth I menjadi seorang ksatria. Ia juga merupakan wakil pimpinan Armada Inggris yang mengalahkan Armada Spanyolpada tahun 1588 masehi.
- Sir James Lancaster
Pada pelayaran tahun 1591, Lancaster berhasil mengadakan pelayaran sampai ke Aceh dan Penang. Ia sampai di Inggris pada tahun 1594 Masehi. Pada bulan Juni tahun 1602 Masehi, Lancester dan maskapai perdagangan Inggris (EIC) berhasil tiba di Aceh dan langsung melanjutkan perjalanannya menuju Banten. Di Banten, Dia mendapatkan izin untuk mendirikan kantor dagang.
- Sir Henry Middleton
Sir Henry Middleton adalah seorang berkebangsaan Inggris yang hidup pada tahun 1604 Masehi. Disaat itu Ia membawa 4 kapal tua ke Nusantara (Ternate, Tidore, Ambon dan Banda). Dua kapal pulang membawa lada, namun salah satu kapal tersebut tenggelam. Dua kapal yang lain berlayar sampai di Kepulauan Maluku dan bisa pulang membawa rempah-rempah. Kesuksesan Beliau ikut mendorong berdirinya Maskapai Dagang Inggris atau East-India Company (EIC).
- William Dampier
William Dampier adalah seorang bajak laut, seorang kapten laut, seorang penulis, dan penyelidik ilmiah berkebangsaan Inggris. Dia merupakan orang Inggris pertama yang menjelajahi atau memetakan bagian-bagian New Holland (Australia) dan Pulau Papua. Dia adalah orang pertama yang mengitari dunia sebanyak tiga kali. Pada tahun 1688 berhasil mendarat di Australia kemudian melanjutkan pelayaran dengan menelusuri pantai ke arah Utara yaitu daerah Nusantara.
- James Cook
James Cook adalah seorang penjelajah dan navigator Inggris. Ia mengadakan tiga perjalanan ke Samudera Pasifik dan berhasil menentukan garis-garis pantai utamanya. James Cook adalah orang Eropa yang mengunjungi Hawai. Selain itu, Dia juga orang Eropa kedua yang berhasil mencapai Selandia Baru (setelah Abel Tasman) dan Ia juga berhasil menemukan garis pantainya. Pada tahun 1770 Masehi, James Cook berhasil mendarat di pantai Timur Australia dan menjelajahi pantai Australia secara menyeluruh pada tahun 1771 Masehi. Oleh karena itu, James Cook sering dikatakan sebagai penemu Benua Australia.
Awal abad ke-17, Inggris telah memiliki jajahan di India dan terus berusaha mengembangkan pengaruhnya di Asia Tenggara, khususnya di Indonesia. Kolonialisme Inggris di Hindia Belanda dimulai tahun 1604 Masehi. Menurut catatan sejarah, sejak pertama kali tiba di Indonesia tahun 1604 Masehi, EIC mendirikan kantor-kantor dagangnya. Di antaranya ialah di Ambon, Aceh, Jayakarta, Banjar, Japara, dan Makassar. Walaupun demikian, armada Inggris tidak mampu menyaingi aramada dagang barat lainnya di Indonesia, seperti Belanda. Mereka akhirnya memusatkan aktivitas perdagangannya di India. Mereka berhasil membangun kota-kota perdagangan seperti Madras, Kalkuta, dan Bombay.
-
Kekuasaan Bangsa Belanda
Biasanya para pedagang Belanda membeli dagangan rempah-rempah dari Portugis di pusat pasar Lisabon. Namun setelah Lisabon dikuasai Spanyol, Belanda mencari jalan menuju daerah penghasil rempah-rempah. Walaupun Portugis berusaha merahasiakan jalan ke pusat penghasil rempah-rempah, tetapi Belanda berhasil menyusul Portugis dan Spanyol. Berikut merupakan beberapa tokoh penjelajah samudera dari Bangsa Belanda, antara lain sebagai berikut:
- Cornelis de Houtman
Cornelis de Houtman adalah seorang penjelajah Belanda yang menemukan jalur pelayaran dari Eropa k eIndonesia dan berhasil memulai perdagangan rempah-rempah bagi Belanda. Saat itu Bangsa Portugis mempunyai monopoli terhadap perdagangan tersebut, dan perjalanan Cornelis de Houtman adalah kemenangan simbolis bagi pihak Belanda, meski perjalanan tersebut berlangsung buruk.
Pada tahun 1592 Masehi,Cornelis de Houtman dikirim oleh para pedagang Amsterdam ke Lisboa untuk menemukan sebanyak mungkin informasi mengenai Kepulauan rempah-rempah. Pada saat de Houtman kembali ke Amsterdan, Jan Huygen van Linschotenjuga kembali dari India. Para pedagang tersebut memastikan bahwa Banten merupakan tempat yang paling tepat untuk membeli rempah-rempah. Pada tahun 1594 Masehi, Mereka mendirikan compagnie van Verre(yang artinya Perusahaan jarak jauh), dan empat buah kapal meninggalkan Amsterdam yaitu bernamaAmsterdam, Hollandia, Mauritiusdan Dyfken pada tanggal 2 April 1595.
Sejak awal perjalanannya para kru dari empat kapal ini sudah dipenuhi masalah. Penyakit sariawan merebak hanya beberapa minggu setelah pelayaran dimulai akibat kurangnya makanan. Pertengkaran di antara para kapten kapal dan para pedagang menyebabkan beberapa orang terbunuh atau juga dipenjara di atas kapal. Di Madagaskar, dimana sebuah perhentian sesaat direncanakan, masalah lebih lanjut menyebabkan kematian lagi, dan kapal-kapalnya bertahan di sana selama enam bulan. Teluk di Madagaskar yang merupakan tempat mereka berhenti kini dikenal sebagai Kuburan Belanda.
Pada 27 Juni 1596, ekspedisi de Houtman tiba di Banten. Hanya 249 orang yang tersisa dari pelayaran awal. Penerimaan penduduk awalnya bersahabat, tapi setelah beberapa tabiat kasar yang ditunjukkan awak kapal Belanda, Sultan Banten bersama dengan petugas Portugis di Banten mengusir kapal Belanda tersebut. Ekspedisi de Houtman berlanjut ke utara pantai Jawa. Kapalnya takluk ke pembajak. Beberapa tabiat buruk berujung ke salah pengertian dan kekerasan di Madura yaitu seorang pangeran di Madura terbunuh, beberapa awak kapal Belanda ditangkap dan ditahan sehingga de Houtman membayar denda untuk melepaskannya.
Kapal-kapal tersebut lalu berlayar ke Bali dan bertemu dengan Raja Bali. Mereka akhirnya berhasil memperoleh beberapa pot merica pada 26 Februari 1597. Kapal-kapal Portugis melarang mereka mengisi persediaan air dan bahan-bahan di St.Helena. Dari 249 awak, hanya 87 yang berhasil kembali. Cornelis de Houtman tewas dalam perjalanan keduanya di atas geladak kapal di Aceh saat pertempuran dengan pasukanInong Baleeyang dipimpin Laksamana Wanita bernama Malahayati tanggal 11 September 1599 dalam pertempuran satu lawan satu.
- Jacob van Neck
Jacob van Neck berhasil mendarat di Banten pada 28 November 1598 dan berhasil mendapatkan rempah-rempah yang banyak. Sehingga banyak pedagang Belanda yang datang ke Indonesia. Atas usulan Johan van Oldenbarnevelt dibentuklah kongsi dagang Belanda pada 20 Maret 1602 yang bernama Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC). VOC dipimpin oleh Gubernur Jenderal, sebagai Gubernur Jenderal yang pertama yaitu Gubernur Jenderal Pieter Both pada tahun 1609. Kemudian diganti oleh Gubernur Jenderal Jan Pieter Zoon Coen tahun 1617.
Tujuan dari pembentukan kongsi dagang ini adalah menghindarkan persaingan yang tidak sehat antarpedagang Belanda sendiri, memperkuat posisi Belanda dalam menghadapi persaingan dengan pedagang-pedagang Eropa lain misalnya East India Company (EIC), membantu pemerintah Belanda yang sedang berjuang menghadapi Spanyol yang menguasainya, melaksanakan monopoli perdagangan rempah-rempah.
Dalam menjalankan tugasnya, VOC memiliki hak khusus yaitu hak oktroi (hak untuk dapat bertindak sebagai negara sendiri). Hak tersebut meliputi kegiatan memonopoli perdagangan, memiliki tentara sendiri dan mendirikan benteng-benteng, mencetak dan mengedarkan mata uang sendiri, mengangkat pegawai dari kalangan Belanda atau pribumi, membuat peradilan sendiri, memerintah di negeri jajahan.
Setelah berkuasa ± 200 tahun, VOC mengalami kebangkrutan dan dibubarkan pada tanggal 31 Desember 1799. Hal ini disebabkan kas VOC kosong, pegawai VOC korupsi, banyaknya biaya untuk perang, tidak mampu bersaing dengan kongsi dagang lain, serta adanya perdagangan gelap.