Bukan perkara mudah untuk membalikkan pemikiran sesat seperti ini, kita membutuhkan kepercayaan diri tinggi, komitmen pada tujuan dan yang paling penting adalah berusaha untuk meningkatkan proses latihan melalui praktek dalam kehidupan nyata. Mitos ini berkembang pesat dilingkungan masyarakat yang dapat merusak pikiran generasi muda khususnya siswa-siswi disekolah.
Sebagai guru yang memiliki kemampuan merubah pemikiran sesat, yang mengerti, menyadari dan selalu berpikir jernih maka diharapkan melakukan tindakan berani dan benar untuk bisa bersikap dengan segenap tenaga, waktu dan pikiran untuk mengembangkan potensi diri siswa.
Ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki guru dapat menjadi landasan bertindak dan menggali potensi positif yang ada pada diri siswa seperti membangun dialog atau komunikasi dengan siswa untuk meningkatkan keyakinan dan kepercayaan dirinya bahwa mereka adalah pribadi-pribadi sukses dimasa datang sehingga perlu lebih giat belajar guna meningkatkan kompetensinya. Artinya, semua orang bisa sukses termasuk siswa karena semua orang mempunyai hak yang sama untuk sukses, tinggal bagaimana kita memaksimalkan potensi diri dan inilah peran guru untuk melakukan pendampingan, pengarahan dan motivasi yang positif.
Selain itu, membangun keimanan kepada Tuhan, berdoa dan prakteknya merupakan tindakan yang bisa menguatkan motivasi diri menjadi pribadi luar biasa, pribadi yang kuat, pribadi yang tidak mudah menyerah, pribadi yang percaya bahwa mereka adalah salah satu bagian dari sukses.
Langkah guru selanjutnya adalah menanamkan pendidikan karakter kepada siswa secara terus menerus, hal dilakukan agar perkembangan jiwa dan mental serta usia siswa seiring dengan peningkatan kualitas diri siswa menjadi lebih baik. Peran guru terhadap siswa sebenarnya untuk memastikan kehadiran siswa sangat bermanfaat bagi siswa lain maupun lingkungannya.
Dengan demikian, tumbuhnya keyakinan pada diri siswa terhadap potensi yang dimilikinya mampu menghilangkan mitos sesat yang berkembang dilingkungan masyarakat terkait pendidikan rendah bisa dihilangkan, beralih kepada keyakinan dan tekat yang kuat untuk mencapai tujuan, minimal dapat menghargai dirinya sendiri bukan merendahkan dirinya karena ketidaktahuannya atau kurangnya rasa optimis terhadap kemampuannya sendiri.
Sekali lagi, tugas guru memang berat namun yakinlah bahwa penghargaan dibalik tugas ini jauh lebih menyenangkan bagi guru karena disinilah guru akan dipandang sebagai orang yang digugu dan ditiru, manusia yang layak dicontoh dan diteladani. Tentu sebagai imbalannya, guru akan mendapat predikan manusia mulia yang selalu didoakan oleh semua orang.