Latar Belakang Revolusi Tiongkok
Nasionalisme Tiongkok tersulut setelah rakyat kecewa terhadap penguasa Manchu
yang dinilai bukan dinasti keturunan Tiongkok. Kebendian itu semakin memuncak setelah bangsa Inggris mengUngguli pasukan kaisar dalam Perang Candu tahun 1842. Kaisar dinilai lemah dan bertanggung jawab atas penderitaan rakyat Tiongkok akibat penjajahan bangsa Eropa. Amerika Serikat dan Jepang. Akhirnya revolusi pun pecah. Kaisar Manchu tahun 1911 digulingkan oleh rakyatnya sendiri dan Tiongkok menjadi republik.
Sebab-sebab timbulnya nasionalisme Tiongkok adalah sebagai berikut.
1. Lenyapnya kepercayaan rakyat Tiongkok terhadap Dinasti Manchu. Dinasti Manchu yang pernah membawa kejayaan Tiongkok, kemudian menjadi pudar setelah kedua kaisar besar (K’ang Hsi dan Ch’ien Lung) meninggal.
2. Pemerintahan Manchu dianggap kolot dan telah bobrok.
3. Adanya korupsi dan pemborosan yang merajalela, terutama di kalangan Istana Manchu.
4. Kekalahan Tiongkok dalam Perang Tiongkok-Jepang l.
5. Munculnya kaum intelektual Tiongkok. Mereka telah mengenal paham-paham Barat, seperti liberalisme, nasionalisme, dan demokrasi. Dari kaum intelektual inilah kemudian muncul cita-cita untuk menggulingkan pemerintahan Manchu.
Tragedi Sebelum Revolusi Tiongkok
a.Perang Candu
Perang Candu Pada tahun 1800, Inggris berhasil masuk ke Negara Tiongkok. Inggris menjual candu-candu kepada pemuda Tiongkok sehingga para pemuda Tiongkok menjadi rusak. Candu yang menjadikan orang ketagihan untuk memakainya membuat Inggris menjadi untung besar. Melihat keadaan tersebut, membuat kaisar Tao Kuang (1820-1850) mengangkat seorang komisaris tinggi, yaitu Lin Tse Hsu pada tahun 1839 untuk memberantas dan menentang perdagangan candu. Pengangkatan “komisaris tersebut langsung bertindak cepat untuk memberantas candu dengan cara
membakarnya. Akibat tindakan kaisar Tao tersebut, membuat Inggris marah dan melakukan perlawanan pada tahun 1839-1842 yang disebut dengan Perang Candu.
Dalam peperangan tersebut Tiongkok mengalami kekalahan sehingga Tiongkok harus menandatangani perjanjian Nanking (1842) yang isinya sebagai berikut.
1) Lima pelabuhan Tiongkok dibuka untuk bangsa Asing.
2) Hongkong menjadi tempat persemakmuran bangsa Inggris.
3) Inggris mendapatkan hak ekstrateritorial. ‘
b. Pemberontakan Tai Ping
Pemberontakan ini terjadi pada tahun 1850-1864 yang dilakukan oleh para petani di Tiongkok. Pemimpin dari pemberontakan ini bernama Hung Siu Cwan yang mengangkat dirinya sebagai Tai Ping Tin Kuo yang berarti kerajaan surga dan) gamai abadi. Pemberontakan ini terjadi karena pemerintahan Dinasti Manchu dianggap lemah terhadap bangsa asing, kemiskinan yang diderita rakyat semakin parah, dan keinginan rakyat untuk membangun masyarakat baru yang bahagia. Pemberontakan ini merupakan pemberontakan sosial asli dari bangsa Tiongkok karena tidak mendapat pengaruh dari dunia luar. Pemberontakan Tai Ping memiliki arti sebagai berikut.
1) Tal Ping merupakan pemberontakan sosial yang menginginkan pemerintahan yang dapat memperhatikan kepentingan rakyat
2) Tai Ping merupakan pemberontakan nasional yang menghendaki pemerintahan yang dipimpin nasional yang menghendaki pemerintahan yang dipimpin oleh bangsa Tiongkok sendiri.
3) Tai Ping merupakan gerakan sosialis komunis yang kemudian menjadi contoh bagi gerakan Kung Chang Tang (Partai Komunis) dipimpin Mao Tse Tung.
c. Pemberontakan Tinju Keadilan (pemberontakan boxer)
Pada tahun 1900-1 901, di Tiongkok Utara muncul pemberontakan yan! dinamakan dengan pemberontakan Tinju Keadilan. Pemberontakan dilakukan olel para ahii beia diri dari Tiongkok Dalam pemberontakan ini Ratu Tse Siji (kaisar resm Tiongkok) dan Jenderal Yuan Shih Kay ikut dalam pemberontakan. Pemberontakan in .akhirnya dapat dipadamkan oleh pasukan gabungan bangsa-bangsa asing di bawah pimpinan Jenderal Von Walderee. Akibat dari pemberontakan ini, daerah Peking dikuasai oleh bangsa asing dan Tiongkok harus mengganti rugi akibat pemberontakan
tersebut, hasil ini dituangkan ke dalam Boxer Protocol:
Jalannya Revolusi Tiongkok
Dr. Sun Yat Sen adalah satu-satunya tokoh di Tiongkok yang menganggap bahwa Dinasti Qing (Dinasti Manchu) adalah bangsa penjajah dan alangkah lebih baiknya jika tidak memerintah lebih lama lagi di Tiongkok, dimana kebijakan-kebijakan yang ada pada masa pemerintahan dinasti Qing ini sangat bersifat feodal dan diktatoris, serta membawa dampak yang buruk bagi kelangsungan bangsa Tongkok.
Akhirnya Dr. Sun Yat Sen berhasil mengalahkan imperium Dinasti Qing dan mulailah terjadi perubahan sistem pemerintahan di Tiongkok yang lebih dikenal dengan Revolusi Tiongkok yang dimulai pada tahun 1911.
Pada bulan Oktober 1911, Dr. Sun Yat Sen mendirikan Kao Min Tang (Partai Nasional Tiongkok) yang berpusat di Tiongkok Selatan. Partai ini didirikan atas dasar San Min Chu l (Nasionalisme, Demokrasi, dan Sosialisme).
Pada tanggal 10 Oktober 1911, mengumumkan berdirinya Republik Tiongkok dan Nanking sebagai ibu kotanya. Peristiwa ini dikenal sebagai The Double Ten Day (10-101911) atau Wuchang Day. Agar dapat menyatukan Tiongkok, Dr. Sun Yat Sen bekerja sama dengan Yuan Shih Kay untuk merebut Tiongkok Utara yang masih dikuasai oleh Manchu Pada tanggal 12 Febuari 1912 Tiongkok Utara dapat dikuasai tanpa pertumpahan darah. Yuan Shih Kay diangkat menjadi presiden pertama.
Setelah dapat menguasai Tiongkok Utara, terjadi perselisihan antara partai nasionalis dengan partai komunis. Akibat perselisihan tersebut, Mao Zedbng (pimpinan komunis) membuat kekuatan di Tiongkok Utara. Pada akhirnya, partai nasionalis dapat dikalahkan sehingga Tiongkok dikuasai oleh komunis. Sedangkan pengikut partai nasionalis meninggalkan Tiongkok dan mendirikan negara di Pulau Formosa, yakni Negara Taiwan.