Gulma adalah tumbuh-tumbuhan (tidak temasuk jamur) yang tumbuh pada tempat yang tidak diinginkan sehingga menimbulkan kerugian bagi tujuan manusia. Tumbuhan yang lebih lazim sebagai gulma biasanya pertumbuhannya cepat, mempunyai daya bersaing yang kuat dalam perebutan unsur hara dan nutrisi, mempunyai toleransi yang besar terhadap suasana lingkungan yang ekstrim (Nasution, 1986).
Herbisida ialah bahan kimia yang dapat menghentikan pertumbuhan gulma sementara atau seterusnya bila diperlakukan pada ukuran yang tepat. Dengan kata lain jenis dan kadar racun bahan kimia suatu herbisida menentukan arti daripada herbisida itu sendiri (Moenandir, 1990). Pengendalian gulma dengan menggunakan herbisida yang terus menerus dapat mengakibatkan gulma menjadi toleran pada suatu jenis herbisida tertentu dan bahkan dapat menjadi resisten. Karenanya penggunaan dosis tepat perlu dipertimbangkan dalam langkah-langkah itu (Moenandir, 1993).
Eleusine indica L. Gaertn merupakan salah contoh gulma yang keberadaannya dapat ditemukan hampir di semua pertanaman ataupun budidaya tanaman, terutama pada areal perkebunan tanaman tahunan seperti kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq. L.). Keberadaan gulma ini cukup mengganggu pada areal produksi yang meliputi tanaman menghasilkan (TM) dan tanaman belum menghasilkan (TBM) serta pada areal pembibitannya, khususnya pada main nursery. Sedangkan pada pre nursery masih dapat diabaikan karena populasinya masih dapat ditolerir.
Referensi:
Nasution, U. 1986. Gulma dan Pengendaliannya di Perkebunan Karet Sumatera Utara dan Aceh.Tanjung Morawa. PPPPTM. Hal 155-157.
Sekian Pengertian Gulma Dan Herbisida, Semoga Bermanfaat..!