Model pengembangan 4-D terdiri dari empat tahap utama yakni: Define (Pendefinisian), Design (Perancangan), Develop (Pengembangan), Disseminate (Penyebaran).
Adapun langkah-langkahnya ditampilkan sebagai berikut:
1. Define (Pendefinisian) terdiri atas:
- analisis peserta didik bertujuan untuk mengetahui karakteristik peserta didik,
- analisis tugas bertujuan untuk mengidentifikasi kompetensi apa saja yang harus dikuasai oleh peserta didik,
- analisis konsep dilakukan untuk mengidentifikasi konsep pokok dari materi yang akan diajarkan. Analisis yang dilakukan mencakup analisis terhadap Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
- Spesifikasi tujuan pembelajaran disusun berdasarkan hasil analisis konsep dan analisis tugas, dan
- analisis motivasi dilakukan untuk mengetahui motivasi belajar siswa dengan pembelajaran sebelumnya.
2. Design (Perancangan) terdiri atas:
- Pemilihan format dalam pengembangan media pembelajaran ini mengacu pada materi pelajaran, pemilihan strategi, serta sumber belajar yang digunakan,
- Pada tahap rancangan awal diperoleh draf I media pembelajaran sederhana.
Hasil dari rancangan awal ini berupa draf I yang akan divalidasi oleh ahli berdasar kriteriakriteria sebagai berikut (Sudjana dan Rivai, 2011):
- ketepatannya dengan tujuan pembelajaran,
- dukungan terhadap isi pembelajaran,
- kemudahan memperoleh media,
- keterampilan guru dalam menggunakanya,
- tersedianya waktu untuk menggunakannya, dan
- sesuai dengan taraf berfikir peserta didik.
3. Develop (Pengembangan)
Tahap pengembangan bertujuan untuk menghasilkan pedoman penggunaan media pembelajaran sederhana yang sudah direvisi berdasarkan hasil uji coba. Langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut:
- Validasi Ahli. Draf I atau produk awal yang telah disusun kemudian divalidasi oleh para ahli serta diberi tanggapan oleh guru mata pelajaran yang serumpun dan teman sejawat untuk memperoleh kritik dan saran. Validasi yang dilakukan oleh para ahli diperoleh dari ahli materi, media, dan penilaian. Berdasarkan hasil tersebut, kemudian dilakukan revisi I sehingga menghasilkan draf II.
- Uji Coba Terbatas. Draf II yang telah diperoleh kemudian diujicobakan secara terbatas yang bertujuan untuk melihat sejauh mana keterlaksanaan pembelajaran di kelas. Proses uji coba terbatas diamati dengan menggunakan lembar keterlaksanaan pembelajaran yang mengacu pada RPP yang telah disusun. Berdasarkan uji coba terbatas kemudian dilakukan revisi II sehingga menghasilkan draf III.
- Uji Coba Luas. Uji coba lebih luas bertujuan untuk mengetahui keefektifan hasil pengembangan draf III berupa media pembelajaran sederhana. Uji coba luas menggunakan subjek yang lebih banyak dari uji coba terbatas. Hasil dari uji coba luas terhadap draf III ini kemudian direvisi dan akan menjadi produk akhir media pembelajaran sederhana.
Disamping itu juga dilakukan analisis motivasi setelah pembelajaran. Indikator penilaian motivasi dalam penelitian ini yaitu:
- Hasrat dan keinginan untuk berhasil,
- Dorongan dan kebutuhan untuk belajar,
- Harapan dan cita-cita masa depan,
- Penghargaan dalam belajar,
- Kegiatan yang menaarik dalam belajar, dan
- Lingkungan belajar yang kondusif.
4. Disseminate (Penyebaran)
Pada tahap ini, Disseminate (Penyebaran) dilakukan dengan cara mempublish hasil pengembangan produk media pembelajaran sederhana melalui jurnal yang telah terkadreditasi.