Menurut Arifin, (2004), membaca permulaan merupakan membaca awal yang diberikan kepad anak di kelas I dan II sebagai dasar untuk pelajaran selanjutnya. seiring dengan itu Sahari dalam (Pattiha, Hawa 2006) mengemukakan membaca adalah kegiatan dalam menerapkan dalam kemampuan berbahasa (linguisti) dengan melibatkan faktor biologis dan psikis yang di pengaruhi oleh lingkungan denagn huruf, suku kata, kata dan kalimat sebagai objek bacaan sebagai tingkatan awal dalam belajar membaca.
Pembelajaran membaca di kelas I dan kelas II merupakan pelajaran membaca tahap awal. Kemampuan membaca yang di peroleh anak di kelas I dan kelas II tersebut akan menjadi dasar pembelajaran membaca kelas-kelas berikutnya. Supryadi dalam (Sulistyarini, Dian 2007) mengemukakan bahwa “ kemampuan membaca yang di peroleh pada membaca permulaan akan sangat berpengaruh terhadap kemampuan membaca lanjut”. Sebagai kemampuan yang mendasari kemampuan berikutnya maka kemampuan membaca permulaan benarbenar memerlukan perhataian guru, sebab jika dasar itu tidak kuat, pada tahap membaca lanjut anak akan mengalami kesulitan untuk dapat memiliki kemampuan membaca yang memadai.
Tujuan membaca permulaan tidak terlepas dari tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pengajaran pada khususnya. Tujuan pengajaran membaca permulaan pada dasarnya adalah memberikan bekal pengetahuan dan kemampuan siswa untuk menguasai tehnik-tehnik membaca dan menangkap isi bacaan dengn baik dan benar. Menurut Rita Wati dalam (Ritawati Wahyudin, 1996) tujuan pengajaran membaca permulaan adalah “agar siswa dapat membaca kata-kata dan kalimat sederhana dengan lancar dan tepat. Pengajaran membaca permulaan disesuaikan dengan kemampuan dan perkembangan kejiwaan peserta didik”.
Membaca merupakan suatu proses dimaksudkan dari teks dan pengetahuan yang dimiliki oleh pembaca mempunyai peranan yang utama dalam membentuk makna. Membaca juga merupakan satu trategis. Pembaca yang efektif menggunakan berbagai macam strategi membaca yang sesuai dengan teks dan konteks dalam rangka mengkontruksi makna ketika membaca. Strategi ini bervariasi sesuai dengan jenis teks dan tujuan membaca. Membaca adalah interaktif. Keterlibatan pembaca dan teks tergantung dengan konteks. Orang yang senang membaca suatu teks yang bermanfaat, akan menemui beberapa tujuan yang ingin dicapainya, teks yang dibaca seseorang harus mudah dipahami sehingga terjadi interaksi antara pembaca dengan teks.
Membaca proses yang dilakukan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata / bahasa tulis”. Membaca yaitu melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis dengan melisankan atau hanya di hati mengucapkan, mengeja atau melafalkan apa yang tertulis. Membaca bukan hanya mengucapkan bahasa tulis atau lambang bunyi bahasa, melainkan juga menanggapi dan memahami isi bacaan tulisan.
Rita Wati dalam (Soedarso. 2001), mengemukakan langkah-langkah membaca permulaan sebagai berikut:
- Mengenal unsur kalimat,
- Mengenal unsur kata,
- Mengenal unsur huruf,
- Merangkai huruf menjadi suku kata dan
- Merangkai suku kata menjadi kata.
Sedangkan menurut Sibarani Akhadiah dalam (Dwi Indri Oktaviani 2003) (1992) mengemukakan langkah-langkah pengakaran membaca permulaan sebagai berikut:
- Menentukan tujuan pokok bahasan yang akan di berikan. Tujuan ini dapat di ambil dari GBPP
- Mengembangkan bahan pengajaran
- Setelah bahan pelajaran dan bahan latihan disusun, kemudian harus memikirkan bagaimana cara menyampaikan. Bagaimana urutan pemberian bahan-bahannya, dan bagaimana cara mengaktifkan siswa.
- Pada tahap latihan, guru dapat membuat kombinasi baru, baik dengan kata maupun suku kata, dan huruf. Hal ini mudah dilakukan dengan menggunakan kartu-kartu yang tersedia, anak dapat bermain dengan kartukartu tersebut. Misalnya membentuk suku kata, kata ataupun kalimat.
- Untuk memantau apakah anak telah mencapai tujuan yang di tetapkan, guru dapat membuat tes formatif. Dalam hal ini guru dapat menggunakan berbagai cara yaang ddi naaggap terbaik untuk kelangsungan pembelajaran.
Berdasrkan hal di atas, agar tuuan pengejaran membaca dapat tercapai dengan baik, sebaiknya guru menetapkan langkah-langkah tersebut dilakukan secara berulang-ulang.