Secara sederhana pembelajaran daring merupakan kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan jaringan (Internet, LAN, WAN) sebagai metode penyampaian, interaksi, dan fasilitasi serta didukung oleh berbagai bentuk layanan belajar lainnya
Manfaat pembelajaran daring menurut Bates dan Wulf terdiri atas 4 hal, yaitu:
- Meningkatkan kadar interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan guru atau instruktur (enhance interactivity),
- Memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran dari mana dan kapan saja (time and place flexibility),
- Menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas (potential to reach a global audience),
- Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran (easy updating of content as well as archivable capabilities) (Bates, 1997: 15).
Implementasi pembelajaran daring dengan demikian dapat memberikan manfaat antara lain :
- Adanya kenaikan grafik kualitas perguruan tinggi dan kualitas lulusan,
- Terbentuknya komunitas sharing ilmu tidak terbatas dalam satu lokasi,
- Peningkatan komunikasi yang intens antara guru dan peserta didik,
- Tidak terbatasnya sumber-sumber belajar,
- Meningkatnya kualitas guru dikarenakan mudah guru dalam mendapatkan informasi.
Mengadaptasi Khoe Yao Tung, karakteristik pembelajaran daring, antara lain:
- Materi ajar disajikan dalam bentuk teks, grafik dan berbagai elemen multimedia,
- Komunikasi dilakukan secara serentak dan tak serentak seperti video conferencing, chats rooms, atau discussion forums,
- Digunakan untuk belajar pada waktu dan tempat maya,
- Dapat digunakan berbagai elemen belajar berbasis CD-ROM, untuk meningkatkan komunikasi belajar,
- Materi ajar relatif mudah diperbaharui,
- Meningkatkan interaksi antara peserta didik dan fasilitator,
- Memungkinkan bentuk komunikasi belajar formal dan informal,
- Dapat menggunakan ragam sumber belajar yang luas di internet (Tung, 2000: 15).
Menurut Khan B.H, menjelaskan terdapat beberapa kegiatan yang harus ada dalam pembelajaran daring, yaitu:
- Meningkatkan perhatian peserta didik,
- Menyampaikan tujuan belajar kepada peserta didik,
- Mendorong ingatan kembali peserta didik tentang informasi yang telah dipelajarinya,
- Menyajikan stimuli secara khusus,
- Memberi petunjuk belajar,
- Memperoleh performan peserta didik,
- Memberikan umpan balik yang informatif,
- Menilai tingkat performan peserta didik,
- Meningkatkan retensi dan transfer belajar (Khan, 1997: 102).
Keberhasilan sistem pembelajaran daring sangat tergantung dari beberapa komponen baik peserta didik, guru, sumber belajar, maupun teknologi informasi. Komponen-komponen tersebut terintegrasi supaya benar-benar dapat menghasilkan lulusan peserta didik yang berkualitas juga