Terdapat beberapa pendapat mengenai kondisi-kondisi yang seharusnya ada pada pendidik dan peserta didik pembelajaran online diantaranya, H. Uno dan Nina L. (2010: 114) mengemukakan faktor yang mempengaruhi keberhasilan pendidikan yang berbasis teknologi informasi, antara lain: a) perhatian, b) percaya diri, c) pengalaman, d) kreatifitas dalam menggunakan alat, e) terjalinya interaksi antar pendidik dan peserta didik.
Berdasarkan model pembelajaran Jonassen yang dikutip Isjoni & Firdaus, (2007:76) terdapat 7 kunci strategi pembelajaran yang diperlukan untuk mematikan kejayaan pembelajaran berasaskan teknologi yaitu a) aktif, b) konstruktif, c) kolaboratif; d) keinginan, e) perbincangan, f) konstektual dan reflektif.
Dabbagh dalam Diana Ariani (2012) mengidentifikasi karakteristik dan kemampuan yang harus dimiliki untuk menjadi peserta didik pembelajaran online yang berhasil; a) lancar dalam menggunakan teknologi pembelajaran online, b) mampu melakukan afilias, c) memahami dan menggunakan pembelajaran interaksi dan kolaborasi, d) memiliki kontrol internal yang kuat, e) memiliki konsep akademik diri yang kuat, f) memiliki pengalaman dan inisiasi dalam pembelajaran secara mandiri, Powell juga mendeskripsikan peserta didik pada pembelajaran online merupakan seseorang yang mampu mengarahkan diri, mengatur sendiri, disiplin diri, bertanggung jawab, independent, dan fokus, tidak mudah tergoda, akrab dengan komunikasi tertulis, cerdas dalam menggunakan teknologi web, serta akrab dengan komputer.
Dari beberapa pendapat tersebut, dapat dikemukakan kompetensi awal yang harus dimiliki oleh peserta didik dalam Pembelajaran online:
Pertama; Mandiri, pada pembelajaran jarak jauh peserta didik dituntut untuk lebih mandiri dibanding pembelajaran tatap muka, hal ini dikarenakan pada pembelajaran jarak jauh peserta didik hanya bertatap muka dengan pendidik pada saat dilangsungkan evaluasi pembelajaran, atau pada saat-saat tertentu saja. Oleh karena itu apabila peserta didik ingin lebih menguasai materi dan paham dengan materi pembelajaran maka peserta didik harus berusaha untuk mendapatkannya sendiri apabila pendidik tidak memberikannya.
Kedua; Kemampuan dalam menggunakan teknologi, Penyampaian materi dilakukan melalui internet, diskusi secara synchronous melalui video conference/web camp (atau mungkin sesekali bertatap muka) dan asynchronous melalui berbagai fitur seperti e-mail, mailing-list , komentar, dan sebagainya. Oleh karenanya, seorang pebelajar online learning atau e-learning harus memiliki kemampuan untuk dapat mengoperasikan dan memahami berbagai fasilitas teknologi komputer yang ada.
Ketiga; Kepribadian, mental seorang peserta didik dalam pembelajaran online harus benar-benar teguh dan kokoh. Teguh dalam pendirianya untuk belajar dan mencari ilmu melalui pembelajaran online, serta kokoh motivasi dan tujuanya dalam menuntut ilmu guna menjadi manusia yang lebih baik dimasa depan. Sehingga tidak mudah tergoda dan terganggu oleh hal-hal yang mampu merusak mentalitasnya untuk belajar.
Keempat; Tanggungjawab belajar, seorang peserta didik dalam pembelajaran online adalah individu yang mampu menyelesaikan segala aktivitas atau kegiatan pembelajaran sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. memprioritaskan segala sesuatu yang memang harus dilakukan dalam pembelajaran online, sesuai dengan keputusan yang telah diambil untuk menempuh pembelajaran online, seperti; mengerjakan tugas tepat waktu dan mengerjakanya sesuai kemampuan yang dimiliki, mempelajari bahan-bahan yang tersedia, harus memiliki semangat untuk belajar, dan mampu mengontrol diri.
Kelima; Motivasi tinggi, tanpa motivasi yang tinggi dan jauh dari pengawasan pendidik, seorang pebelajar online learning akan terbawa hanyut dalam berbagai fitur dan fasilitas permainan atau hiburan yang menjamin akan melunturkan motivasi belajarnya. Sehingga mereka dituntut untuk memiliki motivasi yang tinggi, agar mereka dapat belajar tanpa orang lain menyuruhnya.
Keenam; Interaktif, walaupun proses pembelajaran yang dilakukan melalui asynchronous atau synchronous, pebelajar harus mampu membuat kolaborasi dan saling bertukar pikiran serta berdiskusi Tanya jawab dengan teman dan dosen melalui berbagai fasilitas fitur yang disediakan. Sehingga proses pembelajaran online learning tetap memberi tantangan dan respon yang mampu meningkatkan pengonstruksian pengetahuan.
Ketujuh; Kreatif dan inovatif, diperlukan kreatifitas dan inovasi dari para pebelajar dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran online learning. Kemampuan untuk memilah-milah informasi yang akan dipelajari dan menemukan serta mengemas materi pembelajaran sesuai dengan gaya belajar yang diinginkanya, sehingga mudah dipelajari.
Uraian di atas menjelaskan bahwa untuk melaksanakan pembelajaran online bukan hanya didukung oleh sistem yang memadai, peserta didik-pun harus mempersiapkan kualitas diri dalam pembelajaran online.
Robin M. dan Frank R. (2010: xxxii) mengemukakan kebutuhan bagi pendidik untuk melakukan pengembangan ketrampilan agar menjadi pendidik pembelajaran online yang baik telah mengarah ke pertumbuhan program belajar online. Dalam jagat pembelajaran online, guru/dosen/tutor/instruktur menjadi seorang fasilitator, pemandu, atau bahkan narasumber ahli, tetapi tidak lagi menjadi satu-satunya penentu bagi pengalaman pembelajaran mahasiswa (Robin M dan Frank R, 2010: xiv).
Menurut Dewi S.P. dan Evelin S. (2004: 193), Proses belajar mandiri mengubah peran guru menjadi seorang fasilitator yaitu membantu peserta didik mengatasi kesulitan belajar atau mitra belajar, dan seorang perancang proses pembelajaran yaitu mengolah materi ke dalam format sesuai dengan belajar mandiri. Dengan memahami peran-peran tersebut, dapat dianalisis Beberapa Kompetensi yang diharapkan ada pada seorang Pendidik Online learning, diantaranya :
- Menguasai dan update perkembangan internet. Maksud dari update dan menguasai tentang internet disini adalah pendidik harus dapat memanfaatkan dan mengikuti perkembangan teknologi. Karena pada online learning pendidik dituntut untuk dapat mengoperasikan software dan hardware yang merupakan basic dari pembelajaran online.
- Lebih menguasai ilmu pengetahuan pokok dan pendamping. Pendidik harus menguasai pengetahuan pokok tentang apa yang akan disampaikan, agar saat proses pembelajaran berlangsung bila timbul masalah dapat diselesaikan dengan logika yang pendidik kuasai. Pengetahuan pendamping diperlukan karena pada pembelajaran online ini pendidik tidak hanya dituntut untuk menguasai materi yang dikuasainya saja, namun juga harus memiliki pengetahuan lain yang tentunya membantu dalam hal mengajar.
- Kreatif dan inovatif dalam menyampaikan dan menyajikan materi. Pendidik harus memiliki jiwa kreatif dan inovatif agar materi yang disampaikan menjadi bermakna dan mendalam bagi peserta didik. Kekreatifan pendidik juga dapat menimbulkan kesan yang baik bagi peserta didik untuk tidak monoton dalam pembelajaran yang diikuti. Inovasi yang dimaksud disini adalah pendidik tidak harus mengajar sesuai ilmu yang dimilikinya saja, tetapi selalu terbuka dengan wawasan yang baru.
- Mampu memotivasi peserta didik untuk terus belajar meskipun terbatas oleh jarak dan waktu.
- Kemampuan dalam perencanaan dan perancangan desain pembelajaran online.
- Kemampuan mengelola system pembelajaran online learning.
- Ketepatan dalam pemilihan bahan ajar dan program evaluasi online learning
- Kemampuan dalam mengontrol jalanya proses pembelajaran
Ditinjau dari aspek social dan budaya, Karakteristik masyarakat online learning antara lain dapat digambarkan :
a. Aspek Social (Kehidupan Bermasyarakat)
Pebelajar online learning, mereka cenderung bersifat individualism dan sibuk dengan teknologinya masing-masing. Pembelajaran melalui teknologi computer sudah menjadi kebutuhan yang tidak dapat dihindarkan. Dalam kehidupan social, mereka menyadari bahwa kemampuan dan potensi yang dimiliki yang akan membawa mereka menuju kehidupan yang lebih baik. Sehingga mereka cenderung kompetitif, melakukan yang terbaik dan disiplin serta jujur dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaanya. Mengerjakan segala sesuatu pekerjaan dengan tepat waktu dan percaya diri. Mereka merupakan orang-orang yang bebas dengan pilihanya masing-masing,dan memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Pendidik online learning, memiliki karakteristik yaitu mampu menyeimbangkan antara bagaimana teknologi dan kehidupan nyata dapat saling berdampingan untuk mencapai keseimbangan dalam pencapaian tujuan yang diinginkan. Mereka memanfaatkan teknologi computer guna menyelesaikan pekerjaanya dengan efisien dan tepat waktu. Mereka juga menganggap bahwa teknologi computer sudah menjadi kebutuhan yang penting dalam mengatur hubunganya atau interaksi dengan orang lain.
b. Aspek budaya Pebelajar,
Seorang pebelajar online learning memiliki karakteristik budaya : menyelesaikan tugas atau kewajiban tepat waktu dan efisien serta praktis, belajar dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun, pengetahuan dapat dicari dan ditemukan dengan cepat melalui pemanfaatan internet, segala sesuatu diselesaikan dengan kemampuan individu masing-masing, dan malu jika salah atau mencontek, serta berkarya dan mempublikasikanya. Demikian pula dengan pendidik online learning, mereka memiliki budaya untuk belajar dimanapun dan kapanpun tanpa terhalang oleh waktu dan tempat, menempatkan teknologi sebagai bagian dari hidup (menggantungkan pekerjaan-pekerjaan/aktivitas yang ada dengan teknologi), sadar akan perubahan dan perkembangan.