Majas Adalah gaya bahasa yang digunakan untuk memperhalus, mempertegas atau menyindir seseorang.
- Tidak Langsung atau Asosiasi
- Langsung atau Metafora
- Personifikasi
- Alegori
Mari sama-sama kita mempelajari majas perbandingan dalam bahasa Indonesia di bawah ini.
1. Cara tidak langsung (Asosiasi)
Asosiasi adalah majas yang membandingkan dua hal dengan menggunakan kata keterangan perbandingan: umpama, seperti, ibarat, laksana, bak, bagai. Dengan cara tidak langsung ini bisa disebut dengan majas perumpamaan atau asosiasi
- Mukanya pucat bagai mayat.
- Hatinya memang lembut seperti sutera.
- Anak itu kebingungan seperti rusa masuk kampung.
- Pendirian anak itu ibarat air di atas daun talas.
- Mereka bagaikan anak ayam kehilangan induknya.
- Pemuda itu seperti katak dalam tempurung.
- Kedua orang itu sungguh serasi seperti api dengan asap.
- Keadaan keluarganya seperti telur di ujung tanduk.
2. Metafora
Majas metafora adalah gaya bahasa yang secara langsung membandingkan dua hal yang sama sifatnya dengan tidak menggunakan kata-kata bantu (bagaikan, bagai, bak dan lain-lain) perbandingan seperti tersebut di majas asosiasi. Perbandingan langsung ini disebut metafora.
- Jangan dekati buaya darat itu.
- Si jago merah telah melalap sebuah gedung mewah.
- Pemuda adalah tulang punggung negara.
- Semangatnya membaja untuk mencapai cita-cita.
- Kuli tinta itu mengejar-ngejar tokoh reformasi.
- Citra menjadi anak emas guruku.
- Mahasiswa adalah motor penggerak reformasi.
- Grup band Radja sedang naik daun.
3. Majas Personifikasi
Penggunaan majas ini dengan cara membandingkan antara benda mati atau tidak bernyawa dengan benda bernyawa. Cara ini disebut personifikasi (pengorangan).
- Kereta malam menjerit-jerit.
- Padi merunduk, menghormat petani.
- Ombak menuju pantai.
- Bulan bersembunyi di balik awan.
- Pepohon bambu itu mengalunkan lagu alam yang merdu.
- O, angin sampaikanlah rasa rinduku kepadanya.
- Mobilnya batuk-batuk sejak tadi padi.
- Tatapan matanya menjeritkan penderitaan.
4. Majas Alegori
Majas Alegori merupakan gaya bahasa yang berupa cerita singkat yang mengandung bahasa kiasan. Gaya bahasa atau majas ini disebut majas metafora yang mengalami perluasan.
- Setiap insan di dunia ini pasti akan mengalami anign topan dan badai dalam kehidupannya.
- Saya ucapkan selamat mendayung bahtera hidup. Semoga kelak mencapai pulau kehidupan yang bahagia.
- Bunga desa itu sedang berkembang. Banyak kumbang mengintainya. Akan tetapi, bunga itu selalu menjaga keasriannya.
- Roda kehidupan manusia selalu berputar. Kadang berada di atas kadang di bawah. Oleh karena itulah, kita sebagai makhluk Allah harus pandai-pandai bersyukur.
- Waspada dalam menempuh roda kehidupan. Banyak gelombang yang harus kau arungi dan tebing yang harus kau daki.
- Kaidah Kebahasaan dalam Teks Ceramah (Kalimat Imperatif)
- Macam-macam Konjungsi atau Kata Sambung dalam Bahasa Indonesia dan Contohnya
- Kaidah Kebahasaan dalam Teks Ceramah (Kalimat Imperatif)
- Surat Keterangan Tidak Mampu atau Miskin
- Cara Menulis Surat Lamaran Yang Baik Dan Benar
- Surat Permohonan Izin
- Ceramah: Manfaat dan Perbedaannya dengan Pidato dan Khotbah
- Cara Menulis Surat Lamaran Yang Baik Dan Benar
- Teks Editorial atau Tajuk Rencana: Pengertian, Ciri dan Sifatnya
- Teks Eksplanasi: Pengertian, Tujuan, Struktur dan Cirinya
- Kebahasaan dalam Cerita atau Novel Sejarah Sastra
- Teks Cerita Sejarah
- Cara Menulis Surat Lamaran Yang Baik Dan Benar