Di zaman Soekarno, Indonesia bisa dibilang sedang menikmati kejayaannya di bidang politik Internasional. Pengaruh Indonesia lewat sosok Soekarno begitu besar di mata dunia. Uni Soviet, yang waktu itu menjadi salah satu negara besar dunia bahkan segan terhadap Indonesia. Pada perkembangan selanjutnya, tercipta hubungan baik antara lndonesia dan Uni Soviet.
Sikap Uni Soviet pada masa perjuangan kemerdekaan rakyat Indonesia ialah meyakinkan Soekarno bahwa Uni Soviet adalah kekuatan yang dapat diandalkan Indonesia dalam mempertahankan kepentingan nasionalnya.
Oleh karena itu, pada awal tahun 1948, atas prakarsa lndonesia dicapai kesepakatan pendahuluan mengenai terjalinnya hubungan diplomatik antara Indonesia dan Uni Soviet. Namun, karena beberapa peristiwa di Indonesia, realisasi kesepakatan tersebut secara praktis baru dimulai pada awal tahun 1950-an.
Pada musim semi tahun 1952 delegasi Indonesia berangkat ke Moskwa untuk ikut serta dalam Persidangan Ekonomi Dunia. Anggota delegasi antara lain Adam Malik, yang kemudian menjadi Duta Besar Republik lndonesia untuk Uni Soviet, bahkan kemudian menjadi Menteri Luar Negeri dan Wakil Presiden RI.
Pada bulan April tahun 1955 Uni Soviet menyambut baik Konferensi Negara-Negara Asia dan Afrika di Bandung. Sambutan positif itu tampaknya dapat meyakinkan Soekarno bahwa persepsi Moskwa terhadap keadaan dunia setelah Perang Dunia II lebih pluralis daripada pandangan Barat.
Sikap negara-negara Barat terhadap Konferensi Bandung dan Gerakan Non-Blok secara terus terang diucapkan oleh Menlu AS John Foster Dulles, yang menyebut sikap netral Indonesia sebagai ”politik amoral”. Satu atau dua tahun kemudian sikap negatif itu diperlihatkan secara lebih keras pula dalam bentuk bantuan militer yang diberikan oleh pihak Barat kepada para pemberontak separatis di Sumatra dan Sulawesi.
Banyak pengamat menganggap Soekarno sebagai seorang romantik dalam politik. Soekarno sendiri tampaknya tidak keberatan atas persepsi itu. Namun, ternyata simpatinya dalam politik luar negeri ditentukan bukan oleh emosinya, melainkan pragmatismenya, yaitu kemampuannya melihat kepentingan nasional Indonesia dan mempertimbangkan apakah politik negara lain sesuai dengan kepentingan nasionalisme Indonesia.
Kunjungan Soekarno ke Moskwa pada Agustus-September tahun 1956 menjadi peristiwa yang sangat penting artinya dalam sejarah hubungan Indonesia dan Uni Soviet. Baru pada waktu itulah Indonesia memperoleh simpati di Uni Soviet. Setelah mengunjungi banyak daerah dan berpidato di depan ratusan ribu orang, Soekarno berhasil mengubah sikap masyarakat Uni Soviet tentang negara lndonesia yang dianggap jauh dan kurang diketahui, menjadi salah satu negara yang paling disukai orang Soviet. Selain itu pula, Soekarno menemukan titik persamaan dengan tokoh-tokoh politik Soviet, pertama-tama karena pertimbangan kepentingan secara pragmatis dan wajar.
Hubungan baik lndonesia-Uni Soviet ini terbukti banyak memberikan manfaat bagi Indonesia. Uni Soviet memberikan kepada Indonesia bantuan militer yang tidak ada bandingannya. Ribuan orang militer Indonesia diajari oleh instruktur-instruktur Soviet. Kerja sama ekonomi berkembang aktif pada waktu itu.
Akan tetapi, semua hal tersebut tidak mengakibatkan kenaikan nyata pengaruh politik Soviet di Rl, khususnya dalam ABRI. Namun, hal itu tidak mengecilkan arti rasa simpati orang biasa yang timbul antara para anggota AL, AU, pasukan tank dan roket, serta ahli sipil kedua negara itu.
Hubungan baik antara Soekarno dan Uni Soviet juga meninggalkan cerita menarik, yaitu terkait dengan ditemukan-nya makam Imam Bukhari. Mungkin, tanpa jasa Soekarno, kompleks pemakaman Imam Bukhari tidak mungkin seindah dan semegah sekarang. Imam Bukhari ialah seorang pengumpul hadis sahih Nabi Muhammad saw.
Imam Bukhari lahir di Bukhara, Uzbekistan tahun 196 Hijriah atau 810 Masehi. Beliau diberi nama Muhammad oleh ayahnya yang bernama Ismail bin lbrahim. Tapi akhirnya lebih dikenal sebagai Imam Bukhari, dari nama kota Bukhara.
Selama hidupnya, Imam Bukhari menghimpun sejuta hadis dari Rasulullah saw. Dia menyaring dan mempelajari hadis-hadis tersebut untuk menentukan mana hadis yang kuat atau lemah. Akhirnya Imam Bukhari menuliskan sebanyak 9.082 hadis dalam karya monumentalnya AI Jami’al-Shahil yang dikenal sebagai Shahih Bukhari.
Bagaimana Soekarno dapat berjasa dalam menemukan makam Imam Bukhari? Ceritanya berawal ketika Soekarno melakukan kunjungan kenegaraan ke Uni Soviet pada tahun ’60-an. Saat itu Soekarno pernah meminta pemimpin tertinggi Partai Komunis Uni Soviet, Nikita Sergeyevich Khrushchev, mencarikan untuknya makam orang suci Islam yang sangat terkenal bernama Imam Bukhari.
Menerima permintaan dari sahabatnya itu, Khrushchev pun segera memerintahkan pasukan elitenya untuk menemukan makam yang dimaksud. Tak berapa lama kemudian pencarian makam Imam Bukhari pun berhasil. Mendengar makam Imam Bukhari telah ditemukan, Soekarno pun Iangsung berziarah, naik kereta api dari Moskow ke Samarkand, tempat di mana makam lmamnBukhari tersebut ditemukan. Soekarno tiba malam hari dan langsung membaca Alquran sampai esok paginya, tidak tidur.
Saat ditemukan, makam dalam kondisi tidak terurus soekarno meminta pemerintah Uni Soviet agar segera memperbaikinya Ia bahkan sempat menawarkan agar makam dipindahkan ke Indonesia apabila Uni Soviet tidak mampu merawat dan menjaga makam tersebut. Emas seberat makam Imam Bukhari akan diberikan sebagai gantinya.