Menurut Warsita (2008), Teknologi Pembelajaran (TP) adalah suatu disiplin ilmu/bidang garapan yang memiliki tujuan utama memecahkan masalah belajar/memfasilitasi pembelajaran dan meningkatkan kinerja dengan menggunakan pendekatan yang sistemis (holistic/menyeluruh).
Ranah TP meliputi kegiatan yang berkaitan dengan analisis, desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, implementasi dan evaluasi baik proses-proses maupun sumber belajar. Ranah pemanfaatan, berupa tindakan menggunakan metode dan model instruksional, bahan serta peralatan media untuk meningkatkan suasana dan pengalaman belajar siswa.
Diklat online merupakan salah satu penerapan TP dalam upaya peningkatan kemampuan SDM menggunakan TIK. Secara teori diklat online merupakan variasi dari bentuk penerapan online learning (pembelajaran secara langsung).
Molinda (2005), mendefinisikan pembelajaran online sebagai upaya menghubungkan pembelajar (peserta didik) dengan sumber belajarnya (database, pakar/instruktur, perpustakaan) yang secara fisik terpisah atau bahkan berjauhan namun dapat saling berkomunikasi, berinteraksi atau berkolaborasi secara (secara langsung/ synchronous dan secara tidak langsung/ asynchronous).
Online merupakan bentuk pembela jaran/pelatihan jarak jauh yang memanfaatkan teknologi telekomunikasi dan informasi, yang bertujuan membantu siswa agar bisa lebih menguasai materi pelajaran. Online berarti pembela jaran dengan menggunakan media perangkat elektronik secara langsung. Pembelajaran online, termasuk diantaranya diklat online TIK ini merupakan suatu bentuk implementasi TP dalam kawasan pemanfaatan.
Dalam kawasan pemanfaatan, melalui penerapan TP pada diklat online ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, keuntungan, sejauhmana sistem akan memberikan keuntungan bagi institusi, pengajar, pengelola dan terutama siswa diklat dalam pencapaian tujuan diklat. Kedua, biaya, meliputi biaya pengembangan insfrastruktur dan pengadaaan peralatan dan software, serta biaya operasional dan perawatan. Suatu sistem akan berjalan jika dikelola dengan baik. Ketiga, kompetensi SDM.
Keberhasilan belajar peserta diklat online ditentukan oleh bagaimana peserta mampu mengarahkan diri, mampu mengelola waktu belajar secara efektif, mampu memanfaatkan komputer dan teknologi web, paham sistem e-pembelajaran, memahami program epembelajaran, mampu membangun jejaring personal dengan teman sejawat, memahami tujuan belajarnya, mampu memetakan materi, dan dapat mengaplikasikan yang dipelajari dalam dunia kerja.
Secara sederhana diklat online dapat dipahami sebagai suatu proses pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi berupa komputer yang dilengkapi dengan sarana telekomunikasi (internet) dan multimedia (grafis, audio, video) sebagai media utama dalam penyampaian materi dan interaksi antara pengajar dengan peserta diklat.
Hasil penelitian Santoso (2009), menunjukkan bahwa ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara pembelajaran menggunakan media online dengan pembelajaran konvensional yang menggunakan LKS terhadap pencapaian prestasi belajar kimia yang ditunjukkan dengan besarnya Fhitung= 148.736. Kelompok peserta didik yang diberikan pembelajaran menggunakan media online memiliki nilai tes prestasi belajar lebih tinggi dibanding dengan kelompok siswa yang diberikan pelajaran secara konvensional menggunakan media LKS.