Corak Kehidupan Manusia Purba Pada Masa Perundagian – Masa Perundagian merupakan masa bercocok tanam tingkat lanjut. Jenis manusia purba pada masa perundagian yaitu homo wajakensis dan homo sapiens. Pada kesempatan ini akan di bahas tentang kehidupan masyarakat pada masa perundagian, kehidupan ekonomi pada masa perundagian, kehidupan sosial pada masa perundagian serta sistem kepercayaan pada masa perundagian.
Corak Kehidupan Manusia Purba Pada Masa Perundagian
Masa Perundagian |
Masa perundagian memiliki peran penting dalam perkembangan sejarah di Indonesia, hal ini dikarenakan pada masa ini hubungan antar daerah-daerah di sekitar kepulauan Indonesia sudah terjalin.
Masa perundagian ditandai dengan adanya keterampilan untuk membuat alat-alat dari bahan perunggu. Alat tersebut berupa alat yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti bertani, peralatan upacara dan berburu.
Peningggalan masa perundagian seperti benda seni, peralatan hidup, keaneragaman dan kekayaan budaya serta upacara adat menunjukan bahwa kehidupan pada masa peundagian telah memiliki selera yang tinggi. Kehidupan masyarakat pada masa itu makmur dan teratur.
Kemakmuran masyarakat dapat dilihat dari telah berkembangnya teknik pertanian, hal ini mengakibatkan sektor pertanian mengalami perkembangan yang pesat dan berdampak pada kemajuan perekonomian. Kemajuan perekonomian ditandai dengan berkembangnya perdagangan dan perdagangan.
Aspek teknologi merupakan unsur yang penting pada masa perundagian dalam kaitannya dengan perkembangan ekonomi, terutama ketika teknik peleburan logam untuk membuat perkakas telah dikenal. Selain itu juga teknologi untuk membuat gerabah juga mengalami perkembangan. Perkembangan tersebut dapat dilihat dari semakin kompleks dan beragam bentuk maupun motif hiasannya.
Dengan semakin kompleksnya aktivitas manusia dalam suatu kelompok, maka memerlukan adanya suatu sistem pengawasan, sehingga konsep tentang pimpinan dalam masyarakat semakin terlihat. Pada masa perundagian pola kehidupan perkampungan atau desa-desa mengalami perkembangan semakin besar, karena mulai bersatunya beberapa kampung.
Kemunculan perkampungan besar ini disebabkan karena semakin tingginya frekuaensi perdagangan antar perkampungan dalam bentuk barter (tukar menukar barang). Jenis barang yang diperdagangkan pun semakin beraneka ragam karena perdagangan telah mencakup wilayah yang luas mencakup Asia Tenggara.
Sistem Kepercayaan Pada Masa Perundagian
Sistem kepercayaan pada masa perundagian kurang lebih sama dengan sistem kepercayaan pada masa sebelumnya yaitu Animisme dan Dinamisme. Kehidupan beragama pada zaman perundagian juga mengalami perkembangan yang pesat, dapat dilihat dari banyaknya bangunan megalitikum yang dibuat sebagai tempat pemujaan dan penghormatan roh nenek moyang.
Ciri-ciri Masa Perundagian
- Mahir membuat alat dari logam seperti gerabah, perhiasan dan alat bantu
- Adanya pembagian kerja
- Mampu membuat perkakas dari logam
- Mengenal teknik bersawah yang baik (sistem pengaturan air)
- Tempat hidup di daerah pegunungan atau dataran rendah
Kehidupan Sosial dan Ekonomi Masyarakat Pada Masa Perundagian
Mata pencaharian utama pada masa perundagian adalah bertani yang dilakukan secara lebih teratur dan maju yaitu dengan menggunakan sistem pengairan dan sistem teras dalam membuat sawah-sawah.
Peternakan pada zaman ini juga telah maju, hal ini dapat dibuktikan dengan banyak ditemukan tulang hewan seperti kerbau, kudam babi, anjing dan unggas di dalam situs-situs pemukiman.
Di bidang teknologi, pada masa perundagian juga mengalami kemajuan. Hal ini ditandai dengan mulai diciptakannya benda yang bernilai ekonomis seperti periuk, cawan, gerabah, tembikar dan aneka perhiasan.
Perkembangan perdagangan didorong oleh telah ditemukannya alat transportasi air yaitu perahu bercadik. Perdagangan pada masa perundagian adalah sistem tukar menukar barang atau barter.
Sumber: dari berbagai sumber.