Cara Menyusun Teks Cerita Sejarah Pribadi Bahasa Indonesia |
Assalamualaikum, Selamat berjumpa kembali kepada anda yang berkunjung di blog kami ini. Pada kesempatan ini kami ingin berbagi bagaimana cara menyusun teks cerita sejarah pribadi.
Semoga dengan artikel ini dapat membantu para pembaca mampu menyusun cerita khususnya cerita sejarah pribadi. Lalu bagaimana caranya agar bisa menulis teks cerita sejarah sastra pribadi, berikut ini merupakan langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam menulis cerita.
Semoga dengan artikel ini dapat membantu para pembaca mampu menyusun cerita khususnya cerita sejarah pribadi. Lalu bagaimana caranya agar bisa menulis teks cerita sejarah sastra pribadi, berikut ini merupakan langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam menulis cerita.
- Menentukan tema
- Menentukan pusat pengisahan
- Menentukan penokohan
- Menentukan latar atau setting
- Penyajian alur
Baiklah mari kita bahas langkah-langkah dalam menulis cerita pribadi
1. Menentukan tema
Tema adalah pokok pikiran dalam penulisan sebuah cerita. Tema yang sudah ditentukan kemudian dikembangkan sedemikian rupa agar cerita yang ditulis menjadi cerita yang menarik.
Karena cerita yang diangkat adalah cerita sejarah pribadi maka tentu saja selalu berkaitan dengan peristiwa yang pernah terjadi si penulis cerita.
Karena cerita yang diangkat adalah cerita sejarah pribadi maka tentu saja selalu berkaitan dengan peristiwa yang pernah terjadi si penulis cerita.
2. Menentukan pusat pengisahan
Pusat pengisahan bisa juga sebut dengan sudut pandang. Pusat pengisahan merupakan cara penulis cerita menempatkan diri di dalam sebuah cerita. Pusat pengisahan atau sudut pandang yang biasanya digunakan dalam teks cerita sejarah pribadi adalah
a. Sudut pandang orang pertama
Sudut pandang orang pertama ini menempatkan si penulis ikut serta dalam cerita. Kata ganti yang dipakai dalam sudut pandang orang pertama ini adalah menggunakan kata ganti aku atau saya dan penulis bisa berperan sebagai tokoh utama dalam cerita atau tokoh sampingan.
b. Sudut pandang orang ketiga
Sudut pandang orang ketiga ini menempatkan penulis sebagai orang yang serba tahu dalam jalan hidup cerita tokoh atau pelaku utama. Kata ganti yang digunakan adalah memakai kata ganti orang ketiga yaitu dia, ia atau nama orang sebagai tokoh utama.
3. Menentukan penokohan
Penggambaran tokoh dalam sebuah cerita dapat digunakan dengan dua metode yaitu dengan metode analitik dan metode dramatik
a. Metode analitik
Metode ini adalah metode yang digunakan oleh pengarang atau penulis dengan cara langsung memaparkan watak tokoh dengan menyebutkan sifat-sifatnya seperti penyantun, penyayang, keras kepala, pemarah, sombong dan lain-lain.
b. Metode dramatik
Metode dramatik ini penulis memberikan penggambaran watak kepada tokoh secara tidak langsung tetapi penulis atau pengarang memberikan watak kepada tokoh-tokoh dalam cerita dengan cara memahami dialog antar tokoh, pemikiran tokoh, perbuatan tokoh dan reaksi tokoh dan tokoh lain.
4. Menentukan latar atau setting
Latar atau setting di dalam sebuah cerita merupakan keterangan tempat, waktu dan suasana. Dalam pemilihan latar bisa jadi salah satu kunci cerita yang baik dan bagus.
5. Penyajian alur
Alur cerita adalah jalinan atau rangkaian peristiwa dalam sebuah cerita yang memiliki sebab akibat. Ada lima tahap dalam alur tersebut yaitu
a. Tahap penyituasian
Yaitu tahap pembuka cerita. Berfungsi untuk memberikan gambaran awal cerita.
b. Tahap pemunculan konflik
Tahap ini adalah tahap awal munculnya konflik. Konflik ini akan berkembang menjadi konflik-konflik pada alur cerita selanjutnya.
c. Tahap peningkatan konflik
Konflik awal yang dibangun pada tahap sebelum semakin berkembang. Peristiwa-peristiwa yang menjadi inti cerita semakin berkembang dan menegangkan.
d. Tahap klimaks
Tahap ini adalah konflik yang sedang terjadi dan ditimpakan kepada tokoh yang ada di dalam cerita mencapai puncaknya.
e. Tahap penyelesaian
Tahap akhir ini merupakan konflik yang telah mencapai klimaks diberi penyelesaian, ketegangan dikendurkan dan diberi jalan keluar dan cerita pun diakhiri.
Demikian materi tentang cara menyusun teks cerita sejarah sastra pribadi. Semoga bermanfaat untuk kita semua.