Hasil belajar dapat ditingkatkan dengan menggunakan salah satu strategi pembelajaran seperti mind mapping (Miranti & Wilujeng, 2018). Mind map membebaskan siswa untuk mengkontruksi ide atau konsepnya sendiri sehingga mudah untuk dipahami (Putri, Masril, & Gusnedi, 2017).
Ide-ide maupun konsep yang dihasilkan siswa akan dituangkan dalam bentuk mindmap, sehingga siswa menjadi lebih mudah mengingat materi (Annisa, Heryanto, Rusilowati, & Subali, 2018; Imaniarti, Prihandono, & Supriadi, 2015; Rohman, Ain, & Cahyo, 2017).
Mind mapping membuat peserta didik lebih mudah mengingat pelajaran dan menerapkannya ketika menghadapi ujian hasil belajar fisika (Pebriayani, Arsyad, & Khaeruddin, 2012). Mind mapping mempermudah siswa dalam memahami berbagai hubungan-hubungan pada materi yang dipelajari (Hasanah et al., 2015).
Mind mapping sangat berpotensi untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah dan membuat keputusan terkait dengan masalah tersebut (Herdin, 2017). Selain itu, penggunaan Mind mapping akan menyebabkan proses belajar yang menyenangkan dan mendorong anak untuk mandiri belajar serta sukses dalam prestasi akademiknya (Windura, 2016). Mind mapping dapat mendukung konstruktivisme berdasarkan desain pembelajaran (Miranti & Wilujeng, 2018).
Salah satu bantuan berbentuk website yang dapat dipakai adalah Coggle ™. Proses pembuatan mind mapping menggunakan Coggle ™, tidak hanya fokus pada tampilan tetapi juga dilengkapi dengan kemampuan interaktif dari perangkat lunak yang difasilitasi kolaborasi, diskusi pembuat mind mapping (Sutton, Fraser, & Corbett, 2017).
Coggle ™ juga memungkinkan pengintegrasian dengan berbagai gambar dan tautan (link) melalui cabang-cabang dari mind mapping (Aisyah, Kamrozzaman, Badusah, & Ruzanna, 2019). Coggle ™ memungkinkan pembuat mind mapping untuk secara grafis memvisualisasikan dan mengungkapkan berbagai hal yang mungkin disampaikan oleh data (Sutton et al., 2017). Penerapan metode mind mapping menggunakan Coggle ™ diuji pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa. Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan ada atau tidaknya perbedaan antara hasil belajar siswa sebelum dan setelah menerapkan Pembelajaran dengan metode mind mapping menggunakan Coggle ™.
Penggunaan mind mapping dapat membantu siswa dalam meningkatkan hasil belajar. Hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa penerapan metode pembelajaran dengan peta pikiran (mind mapping) telah tercapai dengan hasil belajar siswa yang selalu mengalami peningkatan (Ulya, Santoso, & Hamidi, 2015).
Mind mapping membuat pembelajaran lebih menarik dalam memahami materi dan dapat meningkatkan pemahaman siswa akan materi pelajaran yang diajarkan dalam proses pembelajaran(Sinaga & Simatupang, 2014).
Mind mapping dalam dunia pendidikan akan mempermudah siswa dalam menerima pelajaran, melihat fakta-fakta lebih jelas dan memberikan pemahaman yang lebih dalam kepada siswa (Oktisa, Hidayati, & Razi, 2015).
Ada banyak manfaat dari penggunaan mind mapping. Penggunaan mind mapping dapat membuat siswa menyadari keterkaitan antara satu konsep dengan konsep lainnya dalam materi ajar dengan tetap memahami konteksnya dan memusatkan perhatian sehingga tetap fokus dalam proses pembelajaran (Mariyam & Nuraida, 2017; Sitindaon & Sirait, 2015).
Mind mapping juga membantu guru untuk melihat sejauh mana pengetahuan siswa terhadap materi yang dipelajari (Rahma, 2013). Mind mapping yang digunakan dalam pembelajaran memberikan dampak positif bagi siswa (Mariyam & Nuraida, 2017). Mind Mapping membuat pembelajaran menjadi kreatif dan mudah mengingat secara alami melalui warna dan gambar yang menyenangkan sehingga merangsang pemikiran yang detail, jelas, dan sederhana terhadap apa yang dipelajari (Herdin, 2017).
Melalui mind mapping, siswa tidak hanya mendengar penjelasan, tetapi ikut berperan aktif dalam proses pembelajaran supaya lebih memahami dan menguasai materi (Choiroh, Ayu, & Pratiwi, 2018). Banyak perangkat mind mapping yang diadopsi ke dalam proses pembelajaran (Maksimenkova, Neznanov, Papushina, & Parinov, 2011).