Berbagai aliran dalam ilmu ekonomi dimulai sejak masa abad pertengahan. Sedangkan untuk pemikiran tentang ekonomi sebenarnya sama tuanya dengan keberadaan manusia itu sendiri, namun bukti konkret yang paling awal yang bisa ditelusuri ke belakang adalah hanya hingga masa Yunani.
Pada masa Yunani kuno ini, telah mulai ada teori dan pemikiran tentang uang, bunga, tenaga kerja, dan perdagangan, seperti yang dibahas oleh Plato (427-347 SM) dalam buku Republika. Pemikiran-pemikiran ekonomi pada masa ini merupakan bagian dari filsafat dan sering dikaitkan dengan rasa keadilan.
Meskipun pemikiran ekonomi telah mulai ditemukan sejak zaman Plato, pengakuan terhadap ekonomi sebagai cabang ilmu baru terjadi pada abad ke-18, yaitu setelah kemunculan Adam Smith. Smith merupakan dosen filsafat moral di universitas Glasgow pada tahun 1751-1763, dan pada masa ini ia mengeluarkan buku yang berjudul The Theory of Moral Sentiments (1959).
Buku ini membahas persoalan ekonomi dengan menghubungkannya dengan masalah moral. Selanjutnya, pada tahun 1776, Adam Smith memublikasikan bukunya yang berjudul The Wealth of Nations.
Pembahasan ekonomi Smith pada buku ini lebih banyak bersifat mikro. Ia menguraikan tentang persoalan pembentukan harga, serta membahas persoalan pembangunan dan kebijakan untuk memacu pertumbuhan ekonomi dengan menggunakan pendekatan mikro.
Buku ini kemudian dianggap sebagai pancangan pertama tonggak sejarah perkembangan ilmu ekonomi, dan Adam Smith pun diberi gelar sebagai Bapak Ilmu Ekonomi Dalam tulisan buku The Wealth of Nations, Smith banyak meramu dan mensintesiskan tulisan-tulisan dari tokoh merkantilis dan fisiokrat yang berkembang pada abad ke-XVII, karena itulah pemikiran Adam Smith ini dikenal juga sebagai pemikiran ekonomi klasik.
Disebut sebagai pemikiran ekonomi klasik karena Pemikiran Adam Smith sebenarnya telah dibahas dan dibicarakan oleh pakar-pakar ekonomi jauh sebelumnya. Tokoh yang menjadi bagian dari pemikiran ekonomi klasik ini sebenarnya tidak hanya Adam Smith, tapi juga terdapat beberapa pemikir lain seperti Robert Maltus, David Ricardo, J.B. Say, dan J.S. Mill.
Berikut ini akan penulis jelaskan tentang berbagai aliran dalam ilmu ekonomi yang pernah diungkapkan oleh para ahli. Simak dibawah ini.
Pandangan Kaum Ekonomi Klasik
Konsep ekonomi utama yang diajukan oleh Adam Smith yaitu tentang teori Division of Labor. Adam Smith berpendapat bahwa apabila perusahaan melakukan division of labor atau dengan kata lain melakukan spesialisasi kerja, maka perusahaan tersebut akan lebih efisien. Selain Adam Smith, David Ricardo juga dapat dikategorikan sebagai pemikir kaum ekonomi klasik.
David Ricardo yang tidak lain adalah murid dari Adam Smith, selanjutnya meneruskan berbagai konsep pemikiran Smith dan memiliki kontribusi penting dalam perkembangan ilmu ekonomi modern. Bukunya yang berjudul Principles of Political Economy and Taxation, menjelaskan secara detail tentang teori nilai, perpajakan dan perdagangan internasional dalam tradisi atau pemikiran klasik.
Salah satu teori dari David Ricardo yang menjadi sumbangsih penting bagi ilmu ekonomi ialah Teori Keunggulan Komparatif. Teori ini menjelaskan bahwa dua negara tetap dapat melakukan perdagangan selama masing-masing negara berspesialisasi pada produksi barang-barang yang memiliki keunggulan komparatif atau dengan kata lain pada barang-barang atau jasa yang memiliki opportunity cost terkecil.
Selanjutnya kita mengenal Thomas Robert Malthus yang memberikan sumbangan pemikiran mengenai kaitan antara penduduk dan ekonomi. Thomas Malthus mengembangkan pemikiran yang sebelumnya sudah dikembangkan oleh ayahnya, Daniel Malthus, mengenai hubungan antara penduduk dan pangan.
Pemikirannya diterbitkan pertama kali dalam bentuk Essay on the Principle of Population (1798). Terdapat tiga proposisi penting yang diajukan oleh Malthus yaitu:
- Pertama, penduduk dibatasi oleh sumber- sumber subsistensi/pangan.
- Kedua, penduduk dengan sendirinya akan meningkat jika sumber-sumber subsistensi meningkat, kecuali kalau ada penghambat.
- Ketiga, penghambat tersebut, dan penghambat yang menekan kekuatan perkembangan penduduk, serta penahan dampaknya pada tingkat subsistensi, semuanya dapat dipecahkan melalui ketahanan moral, kejahatan, dan kesengsaraan.
Salah satu pendapat Malthus yang terkenal ialah bahwa penduduk akan tumbuh menurut deret ukur, sedangkan sumber-sumber pangan hanya akan berkembang menurut deret hitung, sehingga akan terjadi kelaparan.
Namun ternyata pandangan Malthus tersebut tidak sepenuhnya benar, karena ditemukan berbagai teknologi produksi pangan. Selanjutnya ekonom klasik yang juga terkenal ialah John Stuart Mill. Dia merupakan ahli waris David Ricardo dibidang ekonomi klasik dimana pandangannya tertuang dalam Principles of Political Economy yang mendominasi seluruh paruh kedua abad kesembilan belas.
Poin penting dari pandangan ekonomi menurut aliran klasik adalah pendapat mereka mengenai perlunya campur tangan pemerintah yang minimal dalam perekonomian. Dengan kata lain, peran pemerintah tidak banyak dibutuhkan dalam suatu perekonomian.
Aliran klasik percaya dengan kekuatan pasar, bahwa pasar dapat memperbaiki distorsi yang terjadi di dalam perekonomian, pasar dapat menciptakan suatu perekonomian yang efisien. Oleh karena itulah pemikiran ekonomi klasik ini disebut juga sebagai sistem ekonomi pasar/liberal/kapitalis.
Pendapat kaum klasik mengenai perlunya pemerintah suatu negara berperan minimal dalam perekonomian ini kontradiktif dengan pendapat Keynes kelak. Keynes justru berpendapat bahwa pemerintah memainkan peranan sangat penting untuk menjaga kestabilan perekonomian karena Keynes tidak percaya bahwa pasar dapat mengatur dirinya sendiri (self regulated).
Ekonomi Sosialis: Karl Marx
Ekonomi sosialis oleh karl marx dicetuskan karena adanya perkembangan dalam ekonomi yang bersifat liberalisme dan kapitalisme, sehingga menimbulkan reaksi dari berbagai pihak. Reaksi ini timbul karena kapitalisme telah membuat negara dikuasai oleh golongan borjuis di Eropa, dan negara hanya dijadikan sebagai alat pemaksa dan kekuatan dalam mengatur organisasi ekonomi, politik, dan kemasyarakatan untuk memenuhi kepentingan mereka.
Hasilnya, kaum proletar sering menjadi korban. William Blake (1775-1827) menulis buku yang berjudul Egland Green and Pleasant Land yang berisi sindiran tentang akibat yang ditimbulkan oleh liberalisme-kapitalisme di Inggris. Dari titik ini kemudian berkembang ajaran sosialisme.
Dari beberapa penulis yang mengusulkan suatu bentuk sosialisme, satu yang mendominasi yaitu Karl Marx. Marx, meskipun orang Jerman, sebagian hidupnya dihabiskan di Inggris dan banyak dipengaruhi oleh berbagai kondisi revolusi industri terhadap munculnya kelas–kelas pekerja. Karya terbesarnya yaitu Das Kapital adalah karya utama di antara pemikiran sebagian besar sosialis yang pernah ada.
Melalui karyanya, Marx berambisi menguji pandangan kaum kapitalis dengan menggabungkan aspek historis, sosiologis dan ekonomis secara bersama-sama. Pandangan Marx terhadap sistem kapitalis adalah bahwa sistem ini mewarisi ketidakadilan dari dalam.
Meskipun mekanisme pasar sering disebut sebagai mekanisme yang lebih efisien dalam kegiatan ekonomi, Marx tetap mengecam karena mekanisme pasar dari sistem liberalisme ini tidak mempertimbangkan masalah kesenjangan sosial.
Persoalan upah buruh menjadi sorotan Marx. Menurut Marx, sistem upah yang ditetapkan kaum liberal-kapitalis tidak akan pernah mampu mengangkat derajat ekonominya ke tingkat yang lebih tinggi. Kaum buruh merupakan kelas yang ditakdirkan untuk selalu menduduki posisi kelas bawah, sementara pemilik modal sebagai golongan penguasa.
Mengamati kondisi ini, Marx pun meramalkan bahwa suatu ketika buruh-buruh ini akan bangkit melawan golongan penguasa karena kesewenangan yang dilakukan oleh golongan ini.
Dalam sistem liberal-kapitalis, ada banyak pendahulu sosialis, namun Marx telah menjadi tokoh penulis sosialis yang dominan, mempengaruhi tidak hanya terhadap para sosialis moderat, tetapi juga mendukung terjadinya revolusi.
Karya-karya dari Nikolai Lenin, Leon Trotsky dan lainnya mengakibatkan lahirnya revolusi Bolshevik di Rusia dan doktrin komunis di kemudian hari di abad kedua puluh, yang sangat dipengaruhi oleh pemikiran Marx. Sebenarnya sebagian besar doktrin itu mempunyai berbagai cabang, di mana komunisme di Cina dari Eropa juga banyak dipengaruhi oleh perkembangan awal komunisme Uni Soviet.