Apakah yang disebut dengan periodisasi sejarah ? Pertanyaan tersebut kita kembalikan pada penjelasan bahwa sejarah adalah studi tentang kehidupan manusia dalam konteks waktu. Untuk memudahkan bagaimana kehidupan manusia dalam rentang waktu itu, maka dibuatlah periodisasi. Maksud dari periodisasi sejarah ini yaitu untuk memudahkan bagaimana perkembangan kehidupan manusia dari waktu ke waktu. Jadi periodisasi ini semacam serialisasi atau rangkaian menurut urutan zaman.
Pada periodisasi sejarah dibuat rangkaian babakan berdasarkan urutan zaman. Sejarah dibagi-bagi menjadi zaman-zaman dengan ciri-cirinya masing-masing. Periodisasi sangat penting dalam penulisan sejarah karena merupakan pokok utama pada sebuah cerita sejarah.
Periodisasi mengungkapkan ikhtisar sejarah dan di dalamnya harus dapat dikenali jiwa atau semangat setiap zaman, masing-masing pola dan struktur urutan kejadian, atau peristiwa-peristiwa.
Periodisasi dapat disusun berdasarkan perkembangan politik, perekonomian, kesenian, agama dan sebagainya. Setiap penulis sejarah bebas menentukan/memilih periodisasi, yang mencerminkan keyakinannya, pendiriannya, dan visi sejarahnya.
Setelah membaca sedikit penjelasan diatas ada satu hal yang perlu diketahui yaitu bahwa negara Indonesia ini mempunyai serangkaian sejarah panjang hingga sampai saat ini. Diperlukannya mempelajari sejarah adalah bahwa agar kita sebagai generasi sekarang tidak melupakan jasa para pahlawan yang dulu berjuang.
Seperti yang pernah dikatakan oleh Ir.Soekarno yang merupakan presiden pertama Indonesia, bahwasanya “Bangsa yang Besar adalah Bangsa yang tidak melupakan Sejarahnya.”
Hasilnya adalah sekarang ini kita mempelajari sejarah di Indonesia, dan ketika membahas tentang sejarah maka tidak lepas dari periodisasi sejarah yang secara kesinambungan. Sekarang muncul pertanyaan apa itu periodisasi dalam sejarah? Berikut ini akan saya jelaskan mengenai konsep lengkap dari periode-periode pada sejarah.
Pengertian Periodesasi Sejarah
Periodisasi sejarah Indonesia merupakan pengelompokan peristiwa-peristiwa sejarah berdasarkan suatu masa, babak, zaman atau periode tertentu menurut keadaan tertentu. Misalnya saja, pembagian zaman atau masa sejarah Indonesia yang dimulai pada zaman praaksara(sebelum mengenal tulisan), Hindu-Budha, Islam, Kolonialisme dan Imperialisme, Pergerakan Nasional oleh Para Pemuda Hingga Kemerdekaan.
Peristiwa-peristiwa yang telah diklasifikasikan itu disusun secara kronologis berdasarkan urutan waktu kejadiannya. Rentang waktu atau masa sejak manusia ada hingga sekarang merupakan rentang yang sangat panjang, sehingga para ahli sejarah sering mengalami kesulitan untuk memahami dan membahas masalah-masalah yang muncul dalam sejarah kehidupan manusia.
Dari alasan diatas, maka untuk mempermudah pembabakan kehidupan manusia, para ahli menyusun periodisasi sejarah. Periodisasi digunakan untuk mempermudah pemahaman dan pembahasan sejarah kehidupan manusia.
Periodisasi yang dibuat oleh banyak peneliti berakibat adanya perbedaan-perbedaan pandangan sehingga periodisasi sejarah bersifat subjektif yang dipengaruhi subjek permasalahan serta pribadi penelitinya.
Pembagian Periode Sejarah
Dalam sejarah Indonesia, periodisasi dibagi dua, yaitu zaman praaksara dan zaman sejarah.
- Zaman praaksara, yaitu zaman sebelum manusia mengenal tulisan. Sejarah dapat dipelajari berdasarkan peninggalan benda-benda purbakala berupa artefak, fitur, ekofak, dan situs. Artefak adalah semua benda yang jelas memperlihatkan hasil garapan sebagian atau seluruhnya sebagai pengubahan sumber alam oleh tangan manusia. Fitur adalah artefak yang tidak dapat dipindahkan tanpa merusak tempatnya. Ekofak adalah benda dari unsur lingkungan abiotik atau biotik. Situs adalah bidang tanah yang mengandung peninggalan purbakala.
- Zaman sejarah, yaitu zaman di mana manusia sudah mengenal tulisan. Zaman sejarah dibagi tiga sebagai berikut.
- Zaman Kuno, yang membicarakan sejak kerajaan tertua sampai abad ke-14. Pada zaman ini, berkembang kebudayaan Indonesia yang dipengaruhi agama Hindu dan Buddha.
- Zaman Indonesia Baru, mulai abad ke-15 yang membicarakan masa berkembangnya budaya Islam sampai abad ke-18.
- Zaman Indonesia Modern, sejak masa pemerintahan Hindia Belanda (1800), pergerakan kemerdekaan Indonesia merdeka sampai sekarang atau masa kontemporer.
Ada beberapa unsur yang sering memengaruhi penyusunan periode-periode sejarah, salah satunya adalah unsur geografi, sebab adanya perubahan tapal batas, perubahan aliran sungai, gedung kuno direhab, bahkan adanya perubahan flora dan fauna dapat mengaburkan jejak-jejak sejarah.
Oleh sebab itu, para sejarawan sepakat untuk membuat konsep teoritis tentang periodesasi sejarah Indonesia pada tahun 1957 yaitu ketika Seminar Sejarah Nasional I pada tahun 1957. Berikut ini penjelasaanya.
Konsep Periodisasi Prof. Dr. Soekanto
Menurut pendapat Dr. Soekanto, periodisasi hendaknya berdasarkan ketatanegaraan artinya bersifat politik. Pembagian atas babakan masa (periodisasi) yang berdasarkan kenyataan-kenyataan sedapat mungkin harus eksak serta praktis. Menurutnya, periodisasi sejarah Indonesia diusulkan secara kronologis sebagai berikut.
- Masa tumpuan sejarah – 0 Masehi
- Masa Kutai-Tarumanegara 0 Masehi – 600 Masehi
- Masa Sriwijaya-Medang-Singosari 600 Masehi – 1300 Masehi
- Masa Majapahit 1300 Masehi – 1500 Masehi
- Masa Kerajaan Islam 1500 Masehi – 1600 Masehi
- Masa Aceh, Mataram, Makassar 1600 Masehi – 1700 Masehi
- Masa pemerintah asing 1700 – 1945
- Zaman Kompeni (1800 – 1808)
- Zaman Daendels (1808 – 1811)
- Zaman British Government (1811 – 1816)
- Zaman Nederlands – India (1816 – 1942)
- Zaman Nippon (1942 – 1945)
- Masa Republik Indonesia 1945 – sekarang
Periodisasi Menurut Prof. Dr. Sartono Kartodirdjo
Menurut pemikiran Prof. Dr. Sartono Kartodirdjo, sebagai dasar bagi babakan masa (periodisasi) adalah derajat integrasi yang tercapai di Indonesia pada masa lampau. Menurut pemikirannya, faktor ekonomi sangat memengaruhi perkembangan sosial, politik, dan kultur di Indonesia.
Faktor ekonomi memengaruhi kontak Indonesia dengan luar negeri yang mendatangkan pengaruh kebudayaan luar, baik budaya Hindu dari India, budaya Islam dari Asia Barat, serta budaya barat baik dari Eropa atau negara-negara lainnya.
Maka ada kemungkinan untuk membedakan dua periode besar, yaitu pengaruh Hindu dan pengaruh Islam. Sebutan dari periode itu memakai nama kerajaan sebab sifat masyarakat pada waktu itu masih homogen dan berpusat pada raja (istana sentris).
Adapun periodisasi yang diusulkan oleh Prof. Dr. Sartono adalah sebagai berikut.
- Prasejarah
- Zaman Kuno
- Masa kerajaan-kerajaan tertua
- Masa Sriwijaya (dari abad VII – XIII atau XIV).
- Masa Majapahit (dari abad XIV – XV).
- Zaman Baru
- Masa Aceh, Mataram, Makassar/Ternate/Tidore (sejak abad XVI).
- Masa perlawanan terhadap Imperialisme Barat (abad XIX).
- Masa pergerakan nasional (abad XX).
- Masa Republik Indonesia (sejak tahun 1945).
Dari pemaparan tersebut terlihat bahwa munculnya banyak pandangan tentang babakan masa periodisasi, seperti yang diajukan Prof. Dr. Soekanto dan Prof. Dr. Sartono, disusun dengan:
- memakai dasar perkembangan peradaban (civilization),
- babakan masa didasarkan atas segi kebudayaan (culture), dan
- babakan masa atas dasar agama yang masuk ke Indonesia.
Kesimpulannya adalah dasar kerangka teori pembabakan waktu atau periodisasi dalam sejarah menunjukkan hasil pemikiran yang berbeda-beda. Namun, hal yang terpenting dalam penyusunan periodisasi adalah adanya prinsip kontinuitas (berkelanjutan).
Itulah sistem periodisasi yang ada pada ilmu sejarah Indonesia, bagaimana menurut pendapat kalian? Sekarang semakin semangat bukan untuk mempelajari sejarah. Sekian dari saya, semoga bermanfaat dan terimakasih.