Kata depan berfungsi untuk menandai tempat. Dalam tulisan kali ini kami ingin menjelaskan penggunaan kata depan baik kata depan di, ke, maupun kata depan dari.
Dan dalam tulisan ini juga untuk lebih jelasnya lagi kami memberikan beberapa contoh agar lebih cepat dalam memahami penggunaan kata depan.
Mari sama-sama kita pelajari bagaimana cara penggunaan kata depan di, ke dan dari. Semoga dengan tulisan ini menambah pengetahuan kita tentang kebahasaan khususnya tata bahasa Indonesia.
Kata depan di
- Dia tinggal di Bali bersama dengan kakaknya.
- Di perpustakaan kampus itu memiliki koleksi buku-buku yang lengkap dan terawat.
- Baju-baju kepunyaan kakak di jemuran sudah kering.
- Di desa banyak pemandangan yang sangat indah dan menawan.
Dalam penggunaan kata depan, kadang-kadang kata depan di yang mengarah kepada makna tempat berada sejajar dengan penggunaannya dengan kata dalam. Kata depan di bisa diganti dengan kata depan dalam tanpa mengubah makna kalimat. Dan kata depan di dan dalam sama-sama mempunyai makna yang menandai tempat.
- Dalam waktu singkat adik sudah bisa mengikat tali sepatu.
- Di waktu singkat adik sudah bisa mengikat tali sepatu. (penggunaan kata depan di kurang tepat)
Kata depan di bisa juga sejajar penggunaannya dengan kata depan pada. Kata depan pada bisa juga digunakan untuk menggantikan kata depan di tanpa mengubah makna atau artinya. Kata depan di dan kata depan pada sama-sama menunjuk makna tempat berada. Contohnya
- Guru sedang asyik menjelaskan gambar hewan yang ditempel di papan tulis.
- Guru sedang asyik menjelaskan gambar hewan yang ditempel pada papan tulis.
Pada kata depan di dan kata depan pada yang sama-sama menunjuk makna tempat berada seperti yang dicontohkan di atas tidak semuanya bisa disamakan atau disejajarkan penggunaannya untuk memberi makna waktu. Contohnya:
- Pada hari minggu pagi masyarakat berkumpul pada taman kota untuk mengikuti senam.
- Di hari minggu pagi masyarakat berkumpul pada taman kota untuk mengikuti senam. (penggunaan kata di tidak tepat)
Kata depan ke
- Aku dan ibuku pergi ke rumah kakek di desa
- Anak itu selalu menatap ke langit yang biru
- Saya akan pergi ke pantai bersama dengan teman-teman
- Kue itu sudah saya berikan ke dia
- Saya akan mengembalikan buku ini ke bu guru
- Teman saya sedang memberikan surat undangan itu ke sekretaris.
Contoh dan Cara Membuat Surat Dinas
- Kue itu sudah saya berikan kepada dia
- Saya akan mengembalikan buku ini kepada bu guru
- Teman saya sedang memberikan surat undangan itu kepada sekretaris.
Kata depan dari
- Ayah sudah pulang kerja dari kantor.
- Perdebatan itu muncul dari perbedaan pendapat.
- Sayur yang dimasak itu dari hasil kebun sendiri.
- Kue itu dibuat dari beras ketan yang dikukus cukup lama.
- Baju orang itu sangat bagus dan terbuat dari kain sutera.
- Nasi yang dimasak itu dari beras organik.
3. Kata depan dari digunakan untuk memberikan makna sebab.
- Dari perkataannya, itu orang sangat percaya kepadanya.
- Dari pendirian yang tegas, akan menjadi seseorang yang sukses.
- Akibat dari kenakalannya, dia tidak disukai teman-temannya.
4. Kata depan dari digunakan untuk memberikan makna alasan.
- Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kita harus selalu waspada terhadap demam berdarah.
- Dari pekerjaannya sebagai pedagang, dia bisa berangkat haji tahun depan.
- Dari belajar kegagalan, akan mendapatkan pengalaman yang sangat berharga.
5. Kata depan dari digunakan untuk memberikan makna unsur.
- Tanah kompos itu terdiri dari daun-daun yang dikubur dalam tanah.
- Pengurus inti OSIS itu terdiri dari ketua, wakil, sekretaris, dan bendahara.
- Tugas itu bisa dikerjakan terdiri dari ibu-ibu.
6. Kata depan dari didahului kata lebih memberikan makna perbandingan.
- Amin lebih tinggi dari Udin.
- Makan makanan yang seimbang lebih sehat dari makanan cepat saji.
- Uang jajan dia lebih banyak dari saya.
7. Kata depan dari digunakan untuk memberikan makna unsur milik.
- Usaha dari anak itu akhirnya membuahkan hasil.
- Hasil dari pengobatan itu ternyata sangat mujarab.
- Prestasi seseorang ditentukan dari usaha yang keras dan tak kenal lelah.
Sumber: Syarkawi, M dan Tarman Effendi Tarsyad. 2011. Bahasa Indonesia (Buku Ajar untuk Mahasiswa). Banjarmasin:Tahura Media
Lihat Juga