Andragogi (andragogy) berasal dari kata Yunani “ aner” atau “andr”, berarti orang dewasa dan agogi. Agogi (Agogy) berasal dari kata Yunani “Agogus” yang berarti “memimpim/membimbing”. Agogi berarti “aktivitas memimpin/ membimbing” atau “seni dan ilmu memimpin/membimbing”, atau “seni dan ilmu mempengaruhi orang lain”.
Pedagogi (pedagogy) berasal dari kata Yunani “Paid” (berati anak) dan “Agogus” (berarti “memimpin”). Pedagogi berarti “seni dan ilmu mengajar anak-anak”. John D. Ingalls memberi batasan pengertian andragogi sebagai :Proses pendidikan membantu orang dewasa menemukan dan menggunakan penemuan-penemuan dari bidang-bidang pengetahuan yang berhubungan dalam latar sosial dan situasi pendidikan untuk mendorong pertumbuhan dan kesehatan individu, organisasi, dan masyarakat.
Menurut Knowles (1977:38), “ Andragogy is therefore, the art and science of helping adults learn”. Andragogi adalah suatu ilmu dan seni dalam membantu orang dewasa belajar. Dilihat dari segi epistemologi, andragogi berasal dari bahasa Yunani dengan akar kata:”Aner” yang artinya orang untuk membedakannya dengan “paed” yang artinya anak. Knowles dalam bukunya “ The modern practice of Adult Education”, mengatakan bahwa semula ia mendefinisikan andragogi sebagai seni dan ilmu membantu orang dewasa belajar. Kemudian setelah melihat hasil eksperimen banyak pendidik yang menerapkan konsep andragogi pada pendidikan anak-anak dan menemukan bahwa dalam situasi-situasi tertentu memberikan hasil yang lebih baik, Knowles melihat bahwa andragogi sebenarnya merupakan model asumsi yang lain mengenai pembelajaran yang dapat digunakan di samping model asumsi pedagogi. Ia juga mengatakan model-model itu berguna apabila tidak dilihat sebagai dikhotomi, tetapi sebagai dua ujung dari suatu spektrum, dimana suatu asumsi yang realistik pada situasi yang berada di antara dua ujung tersebut.
Knowles menegaskan adanya perbedaan antara belajar bagi orang dewasa dengan belajar anak-anak dilihat dari segi perkembangan kognitif mereka. Menurut Knowles dalam www.delivery.com (2002) ada empat asumsi utama yang membedakan andragogi dan pedagogi, yaitu:
- Perbedaan dalam konsep diri, orang dewasa memiliki konsep diri yang mandiri dan tidak bergantung bersifat pengarahan diri.
- Perbedaan pengalaman, orang dewasa mengumpulkan pengalaman yang makin meluas, yang menjadi sumber daya yang kaya dalam keaddan belajar.
- Kesiapan untuk belajar, orang dewasa ingin mempelajari bidang permasalahan yang kini mereka hadapi dan anggap relevan.
- Perbedaan dalam orientasi ke arah kegiatan belajar,orang dewasa orientasinya berpusat pada masalah dan kurang kemungkinannya berpusat pada subyek.
Asumsi asumsi pokok di atas menimbulkan berbagai implikasi yang berkaitan dengan penerapan strategi pembelajaran. Secara umum strategi pembelajaran orang dewasa lebih menekankan pada permasalahan yang dihadapi (problem centered orientation). Knowles mengajukan asumsi bahwa orang dewasa dapat belajar. Kalaupun ada orang dewasa yang mengeluh tidak dapat lagi belajar, orang dewasa yang bersangkutan kurang percaya pada kemampuan dirinya untuk belajar. Menurut hasil penelitian, kemampuan belajar bagi orang dewasa yang berkurang hanyalah kecepatan belajarnya, bukan daya kecerdasannya. Kemunduran kecepatan belajar tersebut ada kaitannya dengan pertambahan usia yang mengakibatkan beberapa unsur fisiologis seperti ketajaman pendengaran dan penglihatan
Dari uraian di atas dapat dirumuskan bahwa pendidikan bagi orang dewasa tidak dapat disamakan dengan pendidikan anak di sekolah. Untuk mencapai hasil proses pembelajaran orang dewasa yang baik agaknya perlu ditemukenali beberapa faktor yang mempengaruhi kesungguhan orang dewasa dalam belajar. Ibarat sebuah gelas, maka orang dewasa adalah sebuah gelas yang telah berisi dengan berbagai macam isinya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pendidikan orang dewasa meliputi segala bentuk pengalaman belajar yang diperlukan oleh orang dewasa dari intensitas keikutsertaannya dalam proses belajar.
Dalam konteks pendidikan orang dewasa, andragogi merupakan seperangkat konsep atau prinsip tentang bagaimana membantu orang dewasa dapat belajar secara efektif dalam menambah atau memperjelas, memperdalam, dan mengembangkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang dibutuhkan dalam kehidupan sehingga meningkatkan mutu kehidupan