Keanekaragaman hayati merupakan istilah yang berkaitan dengan berbagai macam kehidupan di bumi. Keanekaragaman hayati juga disebut sebagai kekayaan hidup yang ada di bumi, meliputi jutaan tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme serta genetika yang dikandungnya, dimana semua makhluk hidup ini tinggal pada ekosistem untuk melangsungkan kehidupannya.
Setiap makhluk hidup yang tinggal dalam sebuah ekosistem tersebut penting bagi manusia karena merupakan sumber daya yang memiliki manfaat serta saling keterkaitan yang cukup tinggi.
Jika belum jelas coba Anda perhatikan tumbuhan, hewan bahkan manusia yang ada di lingkungan Anda? Tentunya Anda akan menemukan adanya persamaan dan perbedaan di antara makhluk hidup yang diamati.
Itu menandakan bahwa setiap makhluk hidup yang Anda amati tentunya ada persamaan ciri, seperti bergerak, bernapas, tumbuh, berkembang biak, merespons terhadap gerakan dan lain-lain, namun selain mempunyai persamaan-persamaan, makhluk hidup juga mempunyai perbedaan.
Perbedaan tersebut sangat beragam, seperti perbedaan bentuk tubuh, cara memperoleh makanan, cara berkembang biak, tempat hidup, penampilan, dan sifat-sifat lainnya. Perbedaan-perbedaan pada makhluk hidup tersebut menunjukkan adanya keanekaragaman.
Keanekaragaman hayati ini menunjukkan bahwa ada variasi makhluk hidup yang meliputi bentuk, penampilan, jumlah serta ciri-ciri lain, yang terlihat pada tingkat yang berbeda-beda. Dimulai dari tingkat genetik, tingkat jenis, sampai dengan tingkat ekosistem.
Oleh karena itu, ketiga macam keanekaragaman itu saling berhubungan dan tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya dan merupakan satu kesatuan yang kita sebut sebagai keanekaragaman hayati.
Berdasarkan pengertian dan tingkatannya dari keanekaragaman hayati diatas, maka penulis ingin mencoba menjelaskannya lebih detail. Marilah kita membahas satu demi satu dari mulai tingkat genetik (gen), tingkat jenis dan tingkat ekosistem.
Keanekaragaman Hayati Tingkat Genetik
Keanekaragaman tingkat genetik (gen) adalah segala perbedaan yang ditemui pada makhluk hidup dalam satu spesies. Pengetahuan tentang keragaman genetik sangat penting karena akan memeberikan suatu informasi dasar dalam pengembangan tanaman selanjutnya.
Dalam keanekaragaman yang tinggi menyimpan gen berpotensi yang tinggi pula. Perkembangan ilmu pengetahuan mempermudah mendeteksi keragaman genetik suatu individu berbasis molekuler.
Secara umum keanekaragaman genetik dari suatu populasi dapat terjadi karena adanya mutasi, rekombinasi, atau migrasi gen dari satu tempat ke tempat lain.
Perlu Anda ketahui juga bahwa pada tingkat genetik, keanekaragaman dapat terjadi secara alami akibat hubungan antar makhluk hidup ataupun secara buatan melalui campur tangan manusia manusia yaitu budidaya.
Misalnya hewan dan tumbuhan tertentu dibudidayakan untuk diambil manfaatnya, seperti persilangan antara tanaman anggrek atau persilangan antara bunga kamboja jepang (Adenium) akan menghasilkan warna dan bentuk bunga yang beraneka ragam.
Kita barangkali pernah melihat atau sengaja mengamati keanekaragaman bentuk, penampilan dan sifat-sifat lain pada suatu makhluk hidup. Misalnya, pada durian untuk tumbuhan dan ikan untuk hewan.
Ternyata dalam jenis yang sama kita temukan banyak keragaman, baik dalam bentuk, penampilan, ukuran maupun sifat-sifatnya. Kita mengenal adanya durian petruk, durian montong, durian lampung, durian limau, durian timas dan sebagainya.
Demikian juga pada hewan, seperti ikan, ada ikan spatula, ikan arwana, ikan cupang, ikan salmon dan masih banyak lagi jenisnya. Ini merupakan bukti terdapatnya keanekaragaman di dalam lingkungan jenis.
Keanekaragaman ini dinamakan keanekaragaman genetik atau keanekaragaman plasma nutfah (keanekaragaman genetik di dalam jenis).
Keanekaragaman Hayati Tingkat Spesies (Jenis)
Keanekaragaman spesies merupakan ragam jenis dari seluruh spesies yang ada di bumi, termasuk bakteri dan protista serta spesies dari kingdom bersel banyak seperti, tumbuhan, jamur, dan hewan.
Contoh keanekaragaman hayati tingkat jenis dapat kita temukan pada organisme yang ada dalam satu famili (keluarga). Terkadang sulit bagi kita untuk dapat menentukan apakah suatu organisme termasuk dalam satu keluarga atau tidak karena perbedaan ciri fisik yang lebih banyak dibandingkan jika perbedaan tersebut hanya karena keanekaragaman gen.
Berikut ini beberapa contoh keanekaragaman hayati tingkat spesies atau jenis pada organisme yang hidup di sekitar kita.
Adanya kacang tanah, kacang buncis, kacang kapri, dan kacang hijau juga merupakan contoh keanekaragaman hayati tingkat jenis yang berada di sekitar kita. Masing-masing jenis tumbuhan itu tergabung dalam keluarga kacang-kacangan atau Papilionaceae, meskipun spesies itu masih memiliki perbedaan atau variasi dalam pertumbuhan, ciri fisik, dan ciri fisiologisnya.
Contoh keanekaragaman hayati tingkat jenis juga terdapat dalam keluarga palmae atau palem-paleman. Antara kelapa, kelapa sawit, aren, kurma, nipah, dan salak terdapat banyak sekali perbedaan baik pada ciri morfologisnya mulai dari bentuk daun, buah, bunga, dan batang, maupun dari ciri bentuknya seperti ketahanan terhadap air, umur hidup, dan lain sebagainya.
Walaupun begitu, semua tanaman tersebut tetap memiliki banyak kesamaan seperti yang kita lihat pada gambar di bawah ini. Jika Anda pernah ke kebun binatang, maka Anda tentu akan melihat harimau, singa, citah, dan kucing.
Tahukah Anda jika hewan-hewan tersebut berada dalam satu keluarga yaitu keluarga Felideae atau kucing-kucingan. Secara sekilas, masing-masing hewan menunjukan bentuk tubuh yang saling berbeda, namun secara fisiologis ada banyak kesamaan di antaranya, seperti terlihat pada contoh gambar diatas.
Spesies yang ada pada gambar contoh diatas dibentuk berdasarkan dengan lingkungan tempat hidupnya serta sifat dari indukannya. Oleh karena lingkungan tempat hidupnya itu beraneka ragam, maka spesies yang dihasilkan pun pasti akan beraneka ragam pula.
Proses terjadinya keanekaragaman hayati spesies pada umumnya berlangsung secara perlahan-lahan dan dapat memakan waktu ribuan tahun, ini disebabkan karena perubahannya melalui penyesuaian atau evolusi dari jenis lain yang ada sebelumnya.
Dengan demikian, proses berlangsungnya pembentukan jenis dengan cara di atas mengakibatkan adanya keterkaitan antara jenis yang satu dengan jenis yang lainnya. Keterkaitan inilah yang disebut hubungan kekerabatan yang memunculkan sistem klasifikasi dalam ilmu biologi.
Keanekaragaman Tingkat Ekosistem
Keanekaragaman tingkat ekosistem merupakan suatu satuan lingkungan yang terdiri dari unsur-unsur biotik (jenis-jenis makhluk hidup), faktor-faktor fisik (iklim, air, tanah udara) dan kimiawi (keasaman, salinitas) yang mempunyai hubungan satu dengan lainnya.
Keanekaragaman ekosistem ini erat kaitannya dengan kekayaan tipe habitat (tempat tumbuh). Contohnya adalah ketika kita berada di daerah gurun, maka tipe habitat yang mungkin ada hanyalah padang pasir dan oase.
Jika kita berpindah ke daerah pedesaan di Jawa Tengah, maka kita akan dapat dengan mudah menemukan berbagai tipe habitat, misalnya sawah, ladang, sungai, kolam ikan, hutan bambu, kebu kopi dan seterusnya.
Dengan demikian, maka dapat disebutkan bahwa daerah pedesaan Jawa Barat memiliki keanekaragaman ekosistem yang lebih tinggi daripada daerah gurun.
Jika kita lihat dari bentuk hewan dan tumbuhannya, jenis yang dapat hidup dalam satu ekosistem ditentukan oleh hubungannya dengan lingkungan dan makhluk hidup yang tinggal dalam ekosistem tersebut.
Dari kenyataan di atas, memberikan kejelasan kepada kita adanya keanekaragaman ekosistem karena tidak mungkin suatu ekosistem yang ada itu tersusun dari jenis-jenis yang sama dengan unsur-unsur lingkungan yang sama pula.
Dengan demikian, suatu tipe ekosistem tentu akan terdiri dari kombinasi jenis dan unsur lingkungan yang khas, yang berbeda dengan susunan kombinasi ekosistem yang lain. Contoh yang bisa kita pelajari adalah di Indonesia paling sedikit terdapat 47 ekosistem.
Di daratan mulai dari pantai sampai ke dataran tinggi (pegunungan) kita menjumpai berbagai ekosistem. Contoh ekosistem, antara lain Ekosistem gurun, ekosistem hutan hujan tropis, ekosistem pesisir, ekosistem sungai, ekosistem laut, dan ekosistem danau.
Masing-masing ekosistem tersebut memiliki jenis tumbuhan dan hewan yang berbeda. Pada ekosistem gurun kita akan menemukan beberapa jenis hewan melata, serangga, dan beberapa tumbuhan seperti tumbuhan gurun, kaktus, rumput liar.
Pada ekosistem danau kita akan menemukan beberapa jenis hewan seperti, berbagai jenis ikan, dan hewan invertebrata, dan beberapa tanaman air, seperti eceng gondok, ganggang, dan tumbuhan paku air.
Demikianlah penjelasan dari edugoedu.com tentang pengertian keanekaragaman serta tingkatannya yang bisa dipelajari. Semoga artikelnya bermanfaat bagi Anda semua, akhir kata terimakasih.