Bila kita ingin menghadiri konferensi internasional, kemungkinan besar kita diminta mengajukan abstrak untuk mendapatkan dana. Abstrak kita akan dinilai sebagai cara seleksi peserta yang akan didanai. Oleh karena itu, keterampilan membuat abstrak yang baik adalah sangat penting bila kita ingin sosialisasikan prestasi kita. Membuat abstrak bukan sekadar proses penulisan. Proses mulai dengan bekerja dan belajar dari pekerjaan, serta membagi apa yang kita belajari dengan yang lain.
Abstrak adalah ringkasan dari dokumen, bukan dokumen sendiri. Sebuah abstrak untuk konferensi harus lengkap, berdiri sendiri, memberi gambaran yang jelas mengenai apa yang dilakukan, tantangan yang dihadapi, dan dampaknya pada orang lain.
Walaupun abstrak sering dianggap sebagai persyaratan untuk mengikuti konferensi, keterlibatan tersebut memberi kesempatan pada kita untuk membagi pengalaman kita, dan prestasi kita. Sebetulnya abstrak boleh dianggap sebagai iklan organisasi kita dan upaya pemasaran program kita. Ingat bahwa, walaupun kita dapat mempresentasi secara oral atau poster, sebagian besar peserta tidak akan menghadiri presentasi kita, dan hanya akan mengetahui hasil kita melalui buku penerbitan abstrak atau CD-ROM.
- Imajinasi: Bayangkan kita sedang mempresentasikan abstrak pada konferensi, untuk membagi prestasi kita. Cara ini dapat memberi motivasi dan mendorong kita. Bila kita tidak dapat membayangkan kita di sana, tidak mungkin kita akan ke sana!
- Buat jadwal: Sediakan waktu untuk merevisi abstrak sedikitnya lima kali. Jangan baru mulai satu hari sebelum abstrak harus diajukan. Dan jangan lupa kita mungkin akan membutuhkan bantuan untuk membuatnya dalam bahasa Inggris juga!
- Tinjau pekerjaan: Cari informasi yang lengkap mengenai proyek yang akan dilaporkan. Baca laporan, wawancarai pelaku, sasaran, dll.
- Pilih titik utama: Pasti akan tersedia terlalu banyak informasi! Informasi ini harus disaring beberapa kali. Pilih titik yang paling penting, dan buang yang hanya menarik. Secara khusus, cari unsur utama: masalah, metode, hasil, kesimpulan, dan usulan/dampak.
- Buat draf: Buat naskah, sebaiknya tanpa baca laporan atau catatan. Jangan sekadar mengambil kalimat kunci dari laporan; jangan sekadar memakai bentuk laporan; hanya memberi informasi satu kali; hindari singkatan/bahasa LSM; coba membuatnya persis dan jelas.
- Uji coba: Baca draf di depan teman, rekan atau keluarga.
- Draf ulang: Memperbaiki draf berulang kali, sedikitnya 2-3 kali. Minta komentar dari rekan kerja. Setelah itu: perbaiki kelemahan dalam bentuk; perbaiki hubungan logis antara bagian; hilangkan informasi yang tidak dibutuhkan; tambah informasi baru yang dibutuhkan; hapuskan yang berteletele. Coba tidak melebihi jumlah kata dalam bahasa Indonesia; bahasa Inggris biasanya sedikit lebih singkat.
- Terjemahan: Setelah sudah baik dalam bahasa Indonesia, terjemahkannya (dengan bantuan bila dibutuhkan). Jangan membiarkan penerjemah mengubah artinya.
- Periksa kembali: Cetak versi akhir, cek kembali sebelum dikirim.